- Budisatrio Djiwandono resmi melantik pengurus PERBASI DIY 2025–2029 dan menjadikannya pengurus daerah pertama yang dilantik sejak ia jadi Ketum.
- Yogyakarta dinilai punya antusiasme tinggi terhadap basket, meski masih ada tantangan seperti infrastruktur, perangkat pertandingan, hingga pelatih dan wasit.
- PERBASI menargetkan kontribusi DIY untuk event internasional serta menambah prestasi di PON 2028, terutama dari nomor basket 3x3 putra dan putri.
Suara.com - Ketua Umum DPP PERBASI, Budisatrio Djiwandono, menaruh harapan besar pada perkembangan bola basket di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia ingin Yogyakarta tetap menjaga antusiasme masyarakat terhadap basket sekaligus menjadi bagian penting dalam memperkuat Timnas Indonesia di masa depan.
Harapan itu ia sampaikan saat melantik pengurus DPD PERBASI DIY periode 2025–2029 di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, Sleman, Senin (25/8).
Sebelum pelantikan, DPP PERBASI lebih dulu berdiskusi dengan para pelatih, wasit, pemilik klub, dan stakeholder lainnya untuk menyerap aspirasi.
“Yang kami tangkap, animo bola basket di Yogyakarta ini sangat kuat. Tadi dijelaskan event yang terlaksana di Jogja dan kita harapkan ini terus berjalan,” ujar Budisatrio.
![Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono [Bagaskara/Suara,com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/04/10394-budisatrio-djiwandono.jpg)
Menurutnya, Yogyakarta punya tradisi panjang dan dukungan besar terhadap olahraga basket.
Berbagai kompetisi digelar mulai dari level lokal hingga profesional seperti IBL, dengan semangat fans yang tak pernah surut.
“Kita ingin klub-klub di Jogja berkembang terus dan kami berterima kasih, Perbasi Jogja memiliki pemimpin muda yang tangguh dan visioner,” tambah politisi Partai Gerindra itu.
Meski begitu, Budisatrio menyadari masih ada tantangan.
Baca Juga: Kalah 6 Kali, Timnas Basket Indonesia Tanpa Kemenangan di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025
Keterbatasan infrastruktur, kualitas perangkat pertandingan, hingga pelatih dan wasit perlu dibenahi agar basket di Yogyakarta semakin maju.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara DPP dan pengurus daerah untuk membangun ekosistem basket yang sehat.
Indonesia sendiri sudah ditunggu sederet agenda besar. Mulai dari Piala Asia Putri U16 (2026), Piala Asia Putra U18 (2027), hingga Piala Dunia Basket Putri U17 (2028) dan Piala Dunia Basket Putra U19 (2029).
Nomor 3x3 juga jadi perhatian karena akan dipertandingkan di Olimpiade 2028.
“Siapa tahu Perbasi DIY bisa menyiapkan bibit-bibit untuk ini,” ujar Budisatrio.
Rasa bangga kepada Yogyakarta juga ditunjukkan dengan menjadikan DIY sebagai pengurus daerah pertama yang dilantik sejak dirinya terpilih sebagai Ketum PERBASI di Munas Oktober 2024.