- Fajar/Fikri menjadi runner-up BWF World Tour Super 500 Australian Open 2025 setelah dikalahkan juniornya.
- Raymond/Joaquin meraih gelar juara Super 500 setelah progres pesat sejak awal tahun 2025.
- Pasangan senior memandang kemenangan Raymond/Joaquin sebagai sinyal positif kuat bagi regenerasi ganda putra Indonesia.
Suara.com - Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri memberikan apresiasi besar kepada junior mereka, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, yang tampil luar biasa hingga meraih gelar ganda putra pada ajang BWF World Tour Super 500 Australian Open 2025.
Pasangan senior itu menilai performa Raymond/Joaquin menjadi sinyal positif bagi masa depan sektor ganda putra Indonesia.
Fajar mengakui final kali ini belum memberikan hasil yang mereka inginkan.
“Hasilnya memang tidak sesuai harapan, kami kembali jadi runner up. Pasti kecewa, tapi tetap harus disyukuri terutama melihat penampilan junior kami,” kata Fajar dalam keterangan resmi PP PBSI, Senin.
Ia menilai progres pasangan muda tersebut berjalan sangat cepat dalam satu tahun terakhir.
“Awal tahun masih main di Sirkuit Nasional, lalu naik jadi juara International Challenge, juara Super 100, runner up Korea Masters dan sekarang juara Super 500,” ujar Fajar.
Menurutnya, pencapaian Raymond/Joaquin tidak hanya terlihat dari kemenangan di final, tetapi juga bagaimana mereka mampu menyingkirkan sederet pasangan unggulan sejak babak awal.
“Bukan hanya tadi mengalahkan kami, tapi sejak babak pertama mereka mengalahkan pasangan unggulan. Itu luar biasa. Semoga mereka terus padu dan konsisten,” ujarnya.
Muhammad Shohibul Fikri turut memberikan pujian serupa dan menilai kehadiran duo muda itu sebagai energi baru bagi tim.
Baca Juga: Juara Australia Open 2025, Raymond/Joaquin Ungkap Target Selanjutnya
“Kami bangga dengan junior kami. Melihat permainan seperti itu menjadi harapan untuk masa depan ganda putra Indonesia,” ujar Fikri.
Namun, Fikri juga mengingatkan bahwa perjalanan mereka masih panjang.
“Semoga makin baik, makin berprestasi, dan tidak cepat puas karena masih banyak yang menanti di depan.”
Dengan rangkaian prestasi sepanjang musim 2025, Raymond/Joaquin kini dianggap sebagai salah satu tulang punggung regenerasi Pelatnas PBSI.
Sementara itu, Fajar/Fikri memastikan mereka akan menggunakan hasil runner-up ini sebagai bahan evaluasi untuk tampil lebih kuat pada turnamen berikutnya, termasuk BWF World Tour Finals 2025.
(Antara)