- Kemenpora akan segera mencairkan bonus prestasi atlet SEA Games 2025 sesuai janji Presiden Prabowo Rp1 miliar per emas.
- Surono menyatakan skenario pembagian bonus telah disusun menunggu arahan Presiden melalui Menteri Erick Thohir.
- Kontingen Indonesia meraih 91 medali emas, mengamankan posisi *runner-up* SEA Games 2025 di Thailand.
Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membawa kabar yang sangat dinantikan oleh para atlet pejuang Merah Putih usai gelaran SEA Games 2025.
Pemerintah melalui Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Surono, memastikan bahwa bonus prestasi akan segera dicairkan sesuai dengan komitmen awal.
Surono menegaskan bahwa besaran bonus yang akan diterima atlet tetap mengacu pada janji yang telah diucapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebelumnya.
Presiden Prabowo diketahui telah menjanjikan apresiasi sebesar Rp1 miliar untuk setiap keping medali emas yang berhasil dibawa pulang ke Tanah Air.
Kemenpora menjamin bahwa proses pencairan dana apresiasi tersebut tidak akan memakan waktu yang lama agar keringat atlet segera terbayar.
"Bonus tetap sesuai dengan janji dari bapak presiden, mungkin dalam waktu tidak terlalu lama," kata Surono dikutip dari Antara.
Pihaknya mengaku telah menyusun skenario pembagian bonus dan tinggal menunggu langkah administratif selanjutnya dari pimpinan.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, dijadwalkan akan segera melaporkan hasil capaian kontingen Indonesia langsung kepada Presiden.
"Kami sudah dapat skenario (pembagian bonus) mudah-mudahan Bapak Menteri (Erick Thohir) akan segera melaporkan ke Bapak Presiden apabila nanti ada petunjuk dari bapak presiden ya kami segera eksekusi," tambah Surono.
Baca Juga: Sindiran Keras Media Vietnam: Timnas Indonesia U-22 Harus Belajar dari Kami!
Terkait detail nominal untuk peraih medali perak dan perunggu, Surono belum bisa memberikan angka spesifik dalam kesempatan tersebut.
Namun, ia mengisyaratkan akan ada perbedaan nominal yang cukup signifikan antara peraih emas dengan medali lainnya sebagai bentuk penghargaan khusus.
Hal ini dikarenakan medali emas memiliki nilai strategis yang sangat tinggi dalam mendongkrak peringkat negara di klasemen umum.
"Kan kemarin disampaikan Pak Menteri bahwa emas Rp1 miliar, kemudian perbedaan karena emas ini sangat luar biasa menentukan peringkat maka seharusnya emas lebih dihargai," ujarnya.
Surono menambahkan bahwa gap atau selisih apresiasi tersebut dinilai wajar mengingat tingkat kesulitan perebutan emas.
"Tapi antara emas dan perak ya agak lumayan lah (selisihnya)," jelas Surono.