- KOI melakukan diplomasi agar Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Abdullah terpisah kelas pada Olimpiade Los Angeles 2028.
- Pemisahan kelas ini menempatkan Rizki di 75 kg dan Rahmat di 85 kg demi peluang medali ganda.
- Setiap negara hanya boleh satu atlet per kelas, menjadikan pemisahan ini solusi penting bagi kontingen Indonesia.
Suara.com - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, memastikan pihaknya telah melakukan langkah diplomasi dengan federasi angkat besi dunia agar Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Abdullah tidak lagi bertanding di kelas yang sama pada Olimpiade 2028.
“Untuk diketahui, hasil dari diplomasi tersebut adalah pada Olimpiade Los Angeles 2028 nanti, Rizki dan Rahmat tidak lagi berada di kelas yang sama, melainkan akan bertanding di nomor 75 kg dan 85 kg,” kata Okto di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pemisahan kelas tersebut diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi Indonesia untuk kembali meraih prestasi tertinggi di ajang Olimpiade.
“Jika kemarin di nomor 79 kg Rizki meraih emas, dan Rahmat di kelas 88 kg juga meraih emas, Insya Allah nanti pada 2028 di kelas 75 kg mudah-mudahan Rizki kembali meraih emas, dan Rahmat meraih emas di kelas 85 kg. Setelah ini, kita akan kembali mengukur kemampuan di Asian Games 2026,” katanya melanjutkan.
Pada SEA Games 2025, Rizki tampil gemilang dengan menyabet medali emas angkat besi kelas 79 kilogram putra. Tidak hanya itu, ia juga memecahkan rekor dunia clean and jerk dengan angkatan 205 kilogram serta total angkatan 365 kilogram.
Pencapaian tersebut sekaligus membuat Rizki melampaui rekor Asia dan dunia untuk clean and jerk putra kelas 79 kg yang sebelumnya tercatat 204 kilogram.
Sementara itu, Rahmat Erwin Abdullah juga meraih medali emas kelas 88 kilogram putra dengan total angkatan mencapai 362 kilogram.
Dalam regulasi Olimpiade, setiap negara hanya diperbolehkan menurunkan satu atlet di setiap kelas berat, sehingga pemisahan kelas Rizki dan Rahmat menjadi solusi strategis.
Keduanya diketahui sama-sama memiliki catatan prestasi di kelas 73 kilogram. Rahmat merupakan peraih emas Asian Games Hangzhou 2022 di kelas tersebut, sedangkan Rizki sukses menyabet emas Olimpiade Paris 2024.
Baca Juga: Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
Pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, Rahmat kembali meraih emas di kelas 73 kilogram. Sementara Rizki, yang membela Provinsi Banten, keluar sebagai juara di kelas 89 kilogram.
Dengan kebijakan pemisahan kelas berat ini, Okto menilai peluang Indonesia untuk meraih medali emas dari cabang angkat besi akan semakin besar.
“Pembinaan olahraga prestasi memang selalu bertahap dan berproses. Kami ingin mengimbau diri kami sendiri dan seluruh masyarakat Indonesia bahwa kita, para pelaku olahraga yang terlibat di dunia olahraga, harus menghargai proses, bukan hanya hasil,” ujar Okto.
(Antara)