Suara.com - Tanpa disadari, manusia rupanya memilih orang-orang yang mempunyai rangkaian gen yang sama untuk menjadi sahabat, demikian hasil sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 14 Juli kemarin.
Penelitian yang digelar ilmuwan dari Yale University, Amerika Serikat itu menemukan bahwa orang-orang yang bersahabat biasanya punya variasi gen yang sama dibanding dengan yang bukan sahabat.
"Manusia adalah mahluk yang unik, dalam artian kita menciptakan hubungan dengan rekan-rekan dari satu spesies dalam waktu yang sangat lama," kata Nicholas Christakis, peneliti yang terlibat dalam riset itu.
Studi itu menggunakan data dari "Framingham Heart Studi", sebuah riset tentang penyakit jantung yang sedang berlangsung di kota Framingham, Massachusetts, AS. Salah satu faktor yang dipelajari studi itu adalah DNA para respondennya.
Adapun studi Christakis dkk, hanya mengambil hampir 2000 responden dari riset besar tersebut. Mereka meneliti 1,5 juta penanda variasi gen yang ditemukan dari ribuan responden itu.
Hasilnya mereka menemukan bahwa pasangan sahabat biasanya mempunyai tingkat relasi gen yang sama, mirip dengan kesamaan genetik pada dua orang sepupu tingkat empat.
Gen yang biasanya sama pada dua sahabat adalah gen penciuman yang berhubungan dengan kemampuan untuk mencium aroma. (Live Science)