Buka Pusat Transparansi Pertama di APAC, Kaspersky: Produk Kami Dipercaya

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 13:07 WIB
Buka Pusat Transparansi Pertama di APAC, Kaspersky: Produk Kami Dipercaya
CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky, di APAC Global Transparency Initiative Update 2019, Cyberjaya, Malaysia. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

"Kesediaan Kaspersky untuk membuka pintu dan proses data mereka lebih jauh menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hal apa pun untuk disembunyikan," katanya.

"Sebagai entitas pihak ketiga, Kasperky juga akan berbagi wawasan dan kepedulian mereka untuk membuat industri keamanan siber menjadi lebih baik," lanjutnya.

Selain itu Amirudin juga berharap bahwa kerja sama ini akan menjadi contoh bagi lebih banyak pemerintah dan entitas swasta dalam menjalankan keadilan dan transparansi demi kepentingan warga negara dan industri keamanan siber.

CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky (kedua kanan) dan CEO CyberSecurity Malaysia Dato ’Ts. Amirudin Abdul Wahab (ketiga dari kanan) di APAC Global Transparency Initiative Update 2019, Cyberjaya, Malaysia, (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
CEO Kaspersky, Eugene Kaspersky (kedua kanan) dan CEO CyberSecurity Malaysia Dato ’Ts. Amirudin Abdul Wahab (ketiga dari kanan) di APAC Global Transparency Initiative Update 2019, Cyberjaya, Malaysia. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

Untuk diketahui, sejak pengumuman perusahaan pada Oktober 2017, Global Transparency Initiative Kaspersky telah menunjukkan kemajuan yang baik. Diantaranya Kaspersky mulai merelokasi penyimpanan data pelanggan dan infrastruktur pemrosesan untuk pengguna Eropa dari Rusia ke Zurich, Swiss, yang akan selesai pada akhir 2019.

Kaspersky lebih dulu membuka dua pusat transparansi di Eropa, yakni di Zurich (November 2018) dan Madrid (Juni 2019). Pusat Spanyol juga berfungsi sebagai pusat pengarahan bagi para pemangku kepentingan utama perusahaan.

Selain itu Kaspersky juga berhasil menyelesaikan audit kontrol Organisasi Layanan untuk Organisasi Layanan (SOC 2) Tipe 1.

Laporan akhir yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan akuntansi Big Four, mengonfirmasi bahwa pengembangan dan pelepasan basis data aturan deteksi ancaman Kaspersky (basis data AV) telah dilindungi dari pengubahan yang tidak sah oleh kontrol keamanan yang kuat.

Sejak pengumuman perpanjangan program, perusahaan menyelesaikan 66 bug yang dilaporkan oleh peneliti keamanan. Perusahaan juga mendukung kerangka kerja Disclose.io yang menyediakan Safe Harbor bagi para peneliti kerentanan yang memberikan perhatian tentang konsekuensi potensial hukum negatif dari penemuan mereka.

Baca Juga: DPR Pastikan RUU Keamanan Siber Rampung Tahun Ini

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI