Heboh Ribuan Gagak Datangi Kota, Ini Deretan Mitologi dari Berbagai Negara

Kamis, 13 Februari 2020 | 20:16 WIB
Heboh Ribuan Gagak Datangi Kota, Ini Deretan Mitologi dari Berbagai Negara
Heboh video ribuan burung gagak datangi kota. (YouTube/ Wuhan News)
Ilustrasi burung gagak sebagai simbol. (Pixabay/ Alexas_Fotos)
Ilustrasi burung gagak sebagai simbol. (Pixabay/ Alexas_Fotos)

Bagi suku Indian Tlingit (Barat Laut Pasifik), burung gagak termasuk salah satu hewan utusan Dewa Tertinggi yang mengatur dunia dan memberi peradaban serta budaya.

Suku kuno di Afrika menganggap burung gagak sebagai pemandu dan pembawa pesan dari para dewa.

Keberadaan hewan ini dianggap sebagai pembawa pesan mengenai sebuah bahaya yang akan mengancam mereka sehingga sering disebut "roh pelindung".

Dari sudut pandang ilmuwan, burung gagak merupakan salah satu hewan tercerdas di dunia.

Mereka bisa mengenali manusia yang telah membunuh teman mereka dan bahkan bisa melakukan ritual "pemakaman" bagi teman mereka yang telah mati.

Itulah tadi berbagai mitologi mengenai burung gagak di berbagai belahan dunia, sangat bervariasi bukan?

Pembaruan Artikel (Update):

Faktanya, belakangan unggahan video serbuan gagak di Wuhan dari akun Twitter N95mask1 tersebut diketahui tidak benar.

Tepatnya video tersebut bukan berada di Wuhan. Seperti hanya diulas AFP dalam artikel di sini, video ini berlokasi di Xining, Provinsi Qinghai.

Hasil pengecekan kesamaan visual oleh AFP melalui Baidu Maps, ternyata sama dengan persimpangan jalan di kota Xining, bukan di Wuhan.

Kemudian dari video yang diunggah channel YouTube Wuhan News, ternyata berada di Jingzhou. Pengunggah telah mengkoreksi lokasi video yang bisa dilihat di sini.

Channe YouTube ini telah berganti nama menjadi News from Asia, dan mengubah judul videonya menjadi "Crows circling the sky in Jingzhou city (next to Wuhan) - Are they attracted by the smell of death?"

Dengan demikian, bisa disimpulkan serbuan gagak ke Wuhan, China tidak benar adanya. Melainkan di kota Xining, terletak lebih dari 1.600 km dari barat laut Wuhan.

Terkait kemunculan gagak ini, hasil penelusuran turnbackhoax.id dalam artikel di sini bukan karena bau kematian maupun jasad. Melainkan migrasi parsial dan efek pulau panas.

The Cornel Lab: "Migrasi parsial" —di mana beberapa individu dalam suatu populasi bermigrasi dan beberapa tidak — adalah umum di antara burung …

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI