Deretan Alasan Tetap Optimistis, Vaksin Covid-19 Akan Tersedia pada 2021

Kamis, 27 Agustus 2020 | 14:00 WIB
Deretan Alasan Tetap Optimistis, Vaksin Covid-19 Akan Tersedia pada 2021
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Virus membutuhkan protein lonjakan untuk menempel dan masuk ke sel manusia untuk bereproduksi. Para peneliti telah menunjukkan bahwa antibodi, seperti yang dibuat oleh sistem kekebalan manusia, mengikat protein lonjakan, menetralkannya, dan mencegah virus Corona menginfeksi sel dalam kultur laboratorium.

Vaksin dalam uji klinis telah terbukti meningkatkan antibodi anti-spike yang memblokir infeksi virus dalam sel di laboratorium.

Setidaknya tujuh perusahaan telah mengembangkan antibodi monoklonal, antibodi buatan laboratorium yang mengenali protein lonjakan. Antibodi ini memasuki uji klinis untuk menguji kemampuannya mencegah infeksi pada orang yang terpajan, misalnya, melalui kontak rumah tangga.

Antibodi monoklonal mungkin juga efektif untuk pengobatan. Selama infeksi, satu dosis dari antibodi monoklonal ini dapat menetralkan virus, memberi kesempatan pada sistem kekebalan untuk membuat antibodi sendiri melawan patogen.

3. Para ahli mengetahui cara membuat vaksin yang aman

Keamanan vaksin Covid-19 baru ditingkatkan dengan pemahaman para peneliti tentang potensi efek samping vaksin dan cara menghindarinya.

Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin Covid-19. [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

Satu efek samping yang terlihat di masa lalu adalah peningkatan infeksi yang bergantung pada antibodi. Ini terjadi ketika antibodi tidak menetralkan virus tetapi membiarkannya masuk ke dalam sel melalui reseptor yang ditujukan untuk antibodi.

Para peneliti telah menemukan bahwa dengan mengimunisasi dengan proten lonjakan, antibodi penawar tingkat tinggi dapat diproduksi dan ini mengurangi risiko peningkatan.

Masalah potensial kedua yang ditimbulkan oleh beberapa vaksin adalah reaksi alergi yang menyebabkan peradangan di paru-paru, seperti yang terlihat pada individu yang menerima vaksin virus respiratory syncytial pada tahun 1960-an.

Baca Juga: Rusia Tawarkan Vaksin Sputnik V, Klaim Harganya Lebih Murah dari yang Lain

Ini berbahaya karena peradangan di ruang udara paru-paru bisa membuat orang sulit bernapas. Namun, para ilmuwan kini telah mempelajari bagaimana merancang vaksin untuk menghindari respons alergi ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI