Di sisi lain, Gilead menyuarakan keprihatinan atas data WHO dengan mengatakan bahwa data tersebut tampak tidak konsisten, temuannya terlalu dini, dan penelitian lain telah memvalidasi manfaat obat tersebut.

WHO kemudian menanggapi untuk mempertahankan data uji coba tersebut. Menurut Dr Richard Peto, ahli statistik independen yang bermitra dengan WHO untuk mengevaluasi uji coba mengatakan bahwa setiap manfaat remdesivir mungkin terjadi secara kebetulan.