Waspada, Skenario Cuaca Terburuk sedang Terjadi di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 24 Januari 2021 | 05:05 WIB
Waspada, Skenario Cuaca Terburuk sedang Terjadi di Indonesia
Kondisi pasca banjir bandang menerjang Kampung Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021). [SuaraBogor.id/Andi Ahmad Sulaendi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan skenario terburuk di mana beberapa fenomena iklim, termasuk La Nina terjadi bersamaan saat ini sedang berlangsung bersamaan dengan puncak musim hujan.

Kondisi ini dapat berdampak pada cuaca di wilayah Indonesia sehingga perlu diwaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.

"Sejak Oktober 2020 BMKG memberikan peringatan dini potensi terjadinya kondisi ekstrem terkait cuaca akibat adanya berbagai fenomena yang dikhawatirkan akan terjadi bersamaan dengan musim hujan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu (23/1/2021).

Dwikorita menjelaskan La Nina merupakan anomali suhu muka air laut di wilayah Samudra Pasifik yang mengakibatkan suhu muka air laut relatif lebih dingin dibandingkan suhu muka laut di perairan Indonesia yang semakin hangat.

Sedangkan saat ini berdasarkan analisi BMKG, suhu di wilayah perairan Indonesia mencapai 29 derajat celcius.

Fenomena lainnya yaitu angin Monsun Asia yang mengakibatkan peningkatan pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia.

Ada juga fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yaitu gelombang atmosfer yang membawa kumpulan awan hujan yang bergerak dari Samudra Hindia di zona tropis dari sebelah timur Afrika atau sebelah barat Indonesia memasuki wilayah Indonesia menuju wilayah Pasifik.

Selain itu juga sedang terjadi fenomena gelombang atmosfer yang terjadi di ekuator yaitu gelombang Rossby Ekuator dan Kelvin yang meningkatkan potesi hujan. Fenomena ini juga menghangatkan muka air laut di perairan Indonesia sehingga menambah penguapan.

Saat ini juga terpantau adanya bibit siklon dan fenomena siklonik di beberapa titik yang dapat berdampak secara tidak langsung dapat meningkatkan curah hujan dan kecepatan angin.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Risiko Gempa di Sultra

"Berbagai fenomena itu terjadi bersamaan sesuai yang kami prediksi saat itu kami buat empat skenario prediksi, terburuk adalah berbagai fenomena itu terjadi bersamaan," ujar Dwikorita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI