Meski begitu, di bawah rambut tebal tersebut, mata rusa memiliki semua anatomi yang diharapkan.
Walaupun terlahir dengan dermoid kornea, rusa itu hidup hingga lebih dari satu tahun dan bahkan menumbuhkan satu set tanduk pertamanya sebelum terkena EHD, yang belum ditemukan obatnya.
Karena rusa mampu bertahan lama, Nemeth mengatakan bahwa dermoids mungkin berkembang secara bertahap dan memungkinkan hewan untuk beradaptasi dengan bidang penglihatan yang menurun seiring waktu.
"Seberapa cepat dermoid berkembang dari waktu ke waktu mungkin tidak diketahui dengan baik dan dapat bervariasi dari satu kasus ke kasus lainnya," ucap Nemeth kepada Quality Whitetails.
![Mata rusa berbulu. [National Deer Association]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/23/59162-mata-rusa-berbulu.jpg)
Selain hewan, manusia juga dapat mengembangkan dermoid di mata. Namun, kondisi ini jarang terjadi, sehingga dokter mata mungkin hanya menemukan satu atau dua kasus.
Tidak semua dermoid ini menutupi bagian tengah kornea, seperti pada kasus rusa. Beberapa bentuk dermoid di persimpangan kornea dan bagian putih mata, yang disebut sklera.
Dalam kasus ini, kondisi tersebut dapat menyebabkan penglihatan kabur tetapi biasanya tidak menyebabkan masalah penglihatan yang ekstrem. Dermoid dapat dioperasi, tetapi pengangkatannya biasanya tidak akan meningkatkan penglihatan pasien.