Lockdown Bikin Hubungan Parasosial Marak di Seluruh Dunia, Termasuk Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 15:37 WIB
Lockdown Bikin Hubungan Parasosial Marak di Seluruh Dunia, Termasuk Indonesia
Ilustrasi beberapa orang sedang menggunakan ponsel saat berkumpul bersama. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mulai dari menghadiri acara yang mereka selenggarakan (19 persen), mengirim fan-art (16 persen), mengirim pesan secara pribadi (15 persen).

Kemudian, berhubungan melalui pesan pribadi (15 persen), email (15 persen), dan menelepon influencer atau agensi mereka secara langsung (12 persen).

Di sini menjadi jelas bahwa media sosial merupakan bagian penting bagi banyak orang selama pandemi.

Hampir enam dari 10 (59 persen) secara global mengatakan media sosial telah menyediakan koneksi penting bagi mereka selama pandemi.

Angka ini tertinggi di kalangan kelompok muda berusia 18-34 tahun (71 persen), yang cukup mengandalkan media sosial untuk konektivitas.

Orang-orang di Vietnam (94 persen) dan Afrika Selatan (79 persen) adalah yang paling mungkin menganggap media sosial merupakan koneksi penting bagi mereka.

Ilustrasi media sosial (unsplash).
Ilustrasi media sosial (unsplash).

Meskipun begitu, sepertiga orang di seluruh dunia (33 persen) mengatakan, mereka menjadi kurang toleran terhadap orang-orang di media sosial selama pandemi.

Menurut peneliti keamanan utama di Kaspersky, David Emm, meskipun lebih dari setengah (56 persen) orang telah aktif di media sosial selama lebih dari satu dekade, banyak dari kita masih mencari tahu bagaimana untuk menyeimbangkan hal positif dari media sosial dengan yang negatif.

“Sekarang, kita telah memasuki era baru di mana hubungan virtual sebuah hal yang umum," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (8/10/2021).

Baca Juga: Cara Antimainstream Pria Ejek Pemobil yang Antre BBM di SPBU, Gak Habis Pikir

Hubungan parasosial ini sering kali dapat menyebabkan terlalu banyak berbagi atau oversharing di media sosial, karena orang-orang ingin terus mengembangkan hubungan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI