Dia memaparkan, e-commerce bisa jadi sarana efektif untuk promosi. Menurut data digital report, 68 dari total populasi Indonesia sudah menggunakan media sosial, sehingga promosi di media sosial bisa memudahkan.
"Tetapi tentunya tetap ada kendala dalam perdagangan digital. Meski memiliki potensi yang tinggi mendukung perkembangan ekonomi, namun masih ada pekerjaan lainnya dalam penerapannya," sambung Nina.
Selain itu, perdagangan digital belum punya pengaturan khusus.

Akibatnya, sosial e-commerce berpotensi jadi money laundry, penjualan barang yang tidak sesuai standar, dan beredarnya barang palsu.