Dibuat pada tahun 2001 oleh Institut Standar dan Teknologi Nasional AS, tersedia panjang kunci 128, 192, dan 256 bit. Sebagian besar bank, militer, dan pemerintah menggunakan enkripsi 256-bit
Manfaat enkripsi
Ada berbagai manfaat yang akan diperoleh pengguna jika perusahaan suatu aplikasi telah menggunakan teknologi keamanan data yang satu ini.
Enkripsi melindungi kerahasiaan data digital yang disimpan di sistem komputer atau ditransmisikan melalui internet. Karena organisasi bergantung pada lingkungan hybrid dan multi-cloud, keamanan cloud publik dan perlindungan data di seluruh lingkungan yang kompleks menjadi perhatian.
Penyedia layanan cloud bertanggung jawab atas keamanan cloud, tetapi pelanggan bertanggung jawab atas keamanan di dalam cloud, terutama keamanan data apa pun.
Data sensitif organisasi harus dilindungi sambil mengizinkan pengguna yang berwenang untuk melakukan fungsi pekerjaan mereka.
Perlindungan ini seharusnya tidak hanya mengenkripsi data tetapi juga menyediakan manajemen kunci enkripsi yang kuat, kontrol akses, dan kemampuan audit logging.
Dengan adanya enkripsi ini, maka data dan pesan rahasia bisa tersimpan dengan baik tanpa bisa diretas oleh peretas handal sejauh ini.
Jenis enkripsi
Baca Juga: Facebook Uji Enkripsi WhatsApp di Messenger
1. Enkripsi Asimetris
Dalam skema enkripsi kunci publik, kunci enkripsi dipublikasikan untuk digunakan siapa saja dan untuk mengenkripsi pesan.
Meski demikian, hanya pihak penerima yang memiliki akses ke kunci dekripsi yang memungkinkan pesan dibaca.
Enkripsi kunci publik pertama kali dijelaskan dalam dokumen rahasia pada tahun 1973. Sebelum itu, semua skema enkripsi adalah kunci asimetris (juga disebut kunci pribadi).
2. Enkripsi Simetris
Dalam skema kunci simetris, kunci enkripsi dan dekripsi adalah sama.