Memang Indonesia seperti Brasil, India dan China - negara-negara dengan pasar HP terbesar dunia - lebih berminat pada ponsel murah ketimbang yang berkualitas.
Sementara Sony, dengan gawai yang punya kualitas tinggi dan sering kali kurang kaya fitur, dijual dengan harga lebih mahal. Sony hanya punya dua pilihan: turunkan harga atau cabut dari pasar utama. Sony telah memilih untuk pergi dari Indonesia.
Pada awal boomingnya ponsel pintar, Motorola sempat mengeluarkan beberapa produk andalan mereka. Akan tetapi semakin lama, produk-produk buatan perusahaan ini hilang bak ditelan zaman.
Di Indonesia Lenovo dan Motorola sempat berjaya, tetapi hengkang pada 2018 silam. Persaingan yang ketat dengan sesama pemain dari Tiongkok membuat merek ini memilih mundur.
Karn Chauhan, Analis Riset di Counterpoint Research mengatakan jika Motorola kalah saing dengan ponsel murah yang juga asal China.
"Pengiriman Motorola menurun karena portofolio produk Realme dan Xiaomi yang kompetitif . Motorola tidak menyegarkan portofolionya dibandingkan dengan pemain China lainnya yang menawarkan spesifikasi lebih baik dengan harga bersaing," Karn Chauhan.
OnePlus
Sama seperti Sony, OnePlus juga pernah mencoba peruntungan di Indonesia. Tetapi akhirnya mundur dan hengkang pada 2016 karena tak mampu mematuhi aturan TKDN dari pemerintah.
Baca Juga: Rahasia Apple Terbongkar: Kamera iPhone dan HP China Diproduksi Perusahaan yang Sama
OnePlus dikenal sebagai HP dengan kualitas tinggi dan kamera mumpuni.