10 Fakta Solstis Desember, Wajib Tahu Jangan Sampai Kena Hoaks

Rabu, 21 Desember 2022 | 10:49 WIB
10 Fakta Solstis Desember, Wajib Tahu Jangan Sampai Kena Hoaks
Ilustrasi musim dingin solstis Desember. (Denys Nevozhai/Unsplash)
Ilustrasi musim dingin. (Freedigitalphotos/Simon Howden)
Ilustrasi musim dingin. (Freedigitalphotos/Simon Howden)

Di belahan Bumi utara, para astronom dan ilmuwan menggunakan solstis Desember sebagai awal musim dingin, yang berakhir pada ekuinoks Maret. Sebaliknya, bagi ahli meteorologi, musim dingin dimulai tiga minggu lebih awal, yaitu pada 1 Desember.

6. Bumi berada di titik paling dekat dari Matahari

Selama musim dingin di belahan Bumi utara, Bumi sebenarnya berada di titik paling dekat dengan Matahari. Musim yang berbeda tidak ditentukan oleh seberapa jauh Bumi dari Matahari.

Pergantian musim terjadi karena Bumi mengorbit Matahari secara miring, dengan kemiringan sumbu sekitar 23,4 derajat. Oleh karena itu, jumlah sinar Matahari yang berbeda mencapai belahan Bumi utara dan selatan, menyebabkan variasi suhu dan pola cuaca sepanjang tahun.

Faktanya, Bumi berada di perihelion, titik di orbit Bumi yang paling dekat dengan Matahari, beberapa minggu setelah solstis Desember.

7. Matahari terbenam lebih awal bukanlah solstis Desember

Sebagian besar tempat di belahan Bumi utara melihat Matahari terbenam lebih awal beberapa hari sebelum solstis dan Matahari terbit paling akhir beberapa hari setelah solstis. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan cara mengukur waktu menggunakan jam tangan dan waktu yang diukur dengan jam Matahari.

8. Jam siang meningkat lebih cepat di utara

Belahan Bumi utara mengalami peningkatan laju siang hari. Jika berada di garis lintang yang lebih utara, maka pengamat akan melihat peningkatan cepat pada siang hari dibandingkan jika pengamat berada di garis lintang yang lebih selatan.

Baca Juga: 5 Mitos Aneh Solstis Desember yang Jarang Diketahui

9. Stonehenge sejajar dengan Matahari terbenam di solstis Desember

Stonehenge akan sejajar dengan Matahari terbenam saat solstis Desember terjadi. Beberapa teori menyebut bahwa posisi Matahari memiliki makna religius bagi orang-orang yang membangun Stonehenge, sementara teori lain berpendapat bahwa monumen tersebut dibangun di sepanjang fitur alam yang kebetulan selaras dengannya.

Ilustrasi Stonehenge saat solstis. (Howard Walsh/Pixabay)
Ilustrasi Stonehenge saat solstis. (Howard Walsh/Pixabay)

10. Dirayakan hampir di seluruh dunia

Banyak budaya di seluruh dunia mengadakan pesta dan merayakan liburan sekitar solstis Desember, salah satunya adalah Natal.

Setelah mengetahui fakta solstis Desember, pengamat kini bisa terhindar dari hoaks atau informasi yang menyesatkan tentang fenomena solstis Desember.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI