"Kaspersky menyimpan brankas kunci dan alat untuk mendekripsi data yang dikunci oleh berbagai keluarga ransomware. Sejak 2018, lebih dari 1,5 juta pengguna di seluruh dunia telah berhasil memulihkan data mereka menggunakan sumber daya ini," terangnya.
Dia juga mengungkapkan serangan siber yang terjadi sejak Januari hingga Juli 2024 ini.
Tercatatkan sebanyak 1,29 juta ransomware ditemukan Kaspersky dan sebanyak 340 juta ancaman lokal yang berasal dari USB dan lainnya berhasil dihentikan.
Selain itu, sebanyak 2,76 juta kata sandi terdeteksi telah dicuri oleh penjahat siber.
Dari jumlah serangan, lima negara di dalam wilayah Asia Pasifik menjadi sasaran empuk para penjahat siber dalam masa tersebut.
Tertinggi kelima besar adalah Filipina dengan jumlah 39,4 persen pengguna yang terkena serangan, diikuti Nepal sebanyak 36,8 persen, dan Sri Lanka 34,9 persen.
Kemudian Malaysia sebanyak 31,4 persen dan New Zealand sebesar 30,9 persen.
Sementara itu, dari serangan mobile malware, dalam periode yang sama, Kaspersky menemukan di Taiwan terdeteksi palinng banyak sebesar 51,67 persen.
Diikuti China sebanyak 17,04 persen dan India 9,88 persen.
Baca Juga: Imbas Serangan Hacker, Proyek Pusat Data Nasional Rp 2,7 T Baru Beroperasi Tahun Depan
![Hasil temuan ransomware Kaspersky Januari - Juli 2024. [Suara.com/Dythia Novianty]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/12/96845-hasil-temuan-ransomware-kaspersky-januari-juli-2024.jpg)
"Dari jumlah itu, terdeteksi 22,2 persen ditemukan dari mobile banking trojan, 16,9 persen pencurian kata sandi mobile, dan 15,6 persen porsi Trojan banking dibandingkan malware mobile lainnya," pungkas Igor.