-Pencitraan Berulang:
Serangkaian gambar sinar-X diambil sebelum dan setelah zat kontras disuntikkan.
-Proses Subtraksi:
Komputer mengurangi (subtract) gambar awal (sebelum kontras) dari gambar setelah kontras disuntikkan, sehingga hanya pembuluh darah yang terlihat jelas tanpa gangguan dari jaringan lain di sekitarnya.
-Gambar 3D:
Teknologi ini dapat menghasilkan gambar tiga dimensi (3D) dari pembuluh darah otak, memungkinkan dokter untuk memeriksa struktur pembuluh darah dengan sangat detail.
Keunggulan DSA
-Akurasi Tinggi: Memberikan gambaran pembuluh darah yang sangat jelas dan detail.
-Minim Invasif: Prosedur ini dilakukan dengan kateterisasi melalui pembuluh darah, sehingga lebih aman dibandingkan operasi terbuka.
-Real-Time Imaging: DSA memungkinkan dokter melihat aliran darah secara langsung saat prosedur berlangsung.
Risiko dan Pertimbangan
-Paparan Radiasi: Meskipun relatif aman, prosedur ini melibatkan paparan radiasi yang perlu diperhatikan.
-Reaksi Zat Kontras: Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap zat kontras.
-Komplikasi Kateterisasi: Seperti infeksi atau perdarahan kecil pada area penyuntikan.
Kapan DSA Digunakan?
DSA sering digunakan dalam:
-Diagnosis awal untuk pasien dengan gejala stroke atau sakit kepala berat yang tidak diketahui penyebabnya.
-Panduan intervensi seperti embolisasi aneurisma atau trombektomi dalam penanganan stroke akut.
-Tindak lanjut setelah operasi atau prosedur intervensi pembuluh darah.
Baca Juga: 4 Pertanyaan Besar Tentang Kehidupan Alien, Dijawab Ahli Astrobiologi
Dengan teknologi ini, dokter dapat memahami kondisi pembuluh darah otak secara lebih baik dan memberikan penanganan yang tepat.