“Ada pendapat bahwa pedang memiliki identitas tersendiri, dan cincin yang satu ini mungkin menunjukkan bahwa itu adalah hadiah dari raja atau bangsawan penting,” Sayer mengatakan kepada Flynn Nicholls dari Newsweek.
Berharap dapat memberikan pencerahan baru mengenai praktik penguburan, konservator Dana Goodburn-Brown sedang mempelajari dan mengawetkan pedang di laboratorium.
Analisisnya menunjukkan bahwa jenazah tidak langsung ditutupi, “mungkin memberikan waktu kepada orang yang dicintai untuk mengucapkan selamat tinggal,” tulis Guardian.
Karena senjatanya ada di laboratorium, tim Sayer belum memeriksa semua rune misteriusnya.
“Mereka jarang mengatakan apa pun yang dapat kami pahami,” katanya kepada Newsweek.
“Tapi itu akan sangat berarti bagi orang-orang yang menggunakan dan melihat pedang serta memahami ceritanya.”
Pemakaman tersebut juga menyimpan benda-benda asing seperti kuburan Skandinavia dan Franka, yang menurut para peneliti mencerminkan perubahan lanskap politik di Inggris pada abad kelima dan keenam.
Setelah artefak pemakaman digali dan dilestarikan, mereka akan dibawa ke Museum Folkestone di Kent.
Para peneliti mengatakan kuburan tersebut berada di dekat Canterbury, sebelah utara Folkestone, namun mereka belum membocorkan lokasi pasti pemakaman tersebut.
Baca Juga: Benarkah Fogvid-24 Senjata Biologis? Fakta di Balik Kabut Tebal di AS