Ada juga beberapa kondisi medis yang membuat perjumpaan dengan hantu lebih mungkin terjadi.
Salah satu bidang studi di Perancis adalah kelainan yang disebut kelumpuhan tidur (sleep paralysis), di mana orang mengira mereka telah bangun sepenuhnya tetapi tidak dapat bergerak, sering kali saat merasakan kehadiran setan.
“Seolah-olah pikiran Anda terbangun, namun tubuh Anda tidak,” kata French.
“Anda mempunyai perpaduan yang menarik antara kesadaran normal saat bangun dan kesadaran mimpi, dan isi mimpi masuk ke dalam kesadaran saat bangun. Hasilnya bisa sangat menakutkan.”
French mencatat bahwa jika seseorang mengalami kelumpuhan tidur tanpa memiliki pengetahuan sebelumnya tentang gangguan tersebut, maka tidak masuk akal jika orang tersebut berasumsi bahwa mereka pernah mengalami pengalaman supernatural.
Namun, bahkan pada saat kelumpuhan tidur, ketika manusia berada di bawah kendali mimpinya, kehadiran yang ditemui seringkali berupa sosok bayangan di sudut ruangan.
Film menggambarkan hantu sebagai manusia bertubuh tembus pandang, namun penampakan semacam ini hanya merupakan sebagian kecil dari laporan paranormal.
Johannes Dillinger, seorang profesor sejarah modern awal di Universitas Oxford Brookes di Inggris sedang berupaya memahami jenis-jenis hantu yang diyakini orang selama berabad-abad dalam masyarakat dan budaya Barat.
Ia mengatakan, hantu yang paling sering dilaporkan adalah poltergeist yang tidak terlihat.
Baca Juga: Apakah Manusia Prasejarah Benar-Benar Tinggal di Gua?
“Banyak sekali hantu selama berabad-abad hanyalah poltergeist, yang berarti mereka tetap tidak terlihat,” kata Dillinger kepada Live Science.