Apple Babak Belur Dihajar Tarif Trump, Terancam Rugi Rp 14 Triliun!

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 02 Mei 2025 | 23:00 WIB
Apple Babak Belur Dihajar Tarif Trump, Terancam Rugi Rp 14 Triliun!
CEO Apple, Tim Cook. [YouTube/Apple]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Merespons tarif Trump, Pemerintah Beijing pun membalas serupa dengan menetapkan biaya 145 persen untuk produk impor dari AS.

Namun Trump mengumumkan kebijakan baru untuk produk elektronik seperti smartphone, chip semikonduktor, dan komputer yang masuk pengecualian.

Meskipun ponsel sudah tak masuk daftar tarif Trump untuk sementara itu, analis Rob Enderle menyebut kalau tidak semua komponen yang ada dalam iPhone Apple masuk dalam daftar pengecualian.

"Semakin banyak komponen yang melintasi batas negara, semakin banyak biaya yang mengalir ke perangkat. Pada akhirnya semua ini menimbulkan kekacauan yang mahal," kata Rob, dikutip dari India Times, Jumat (2/5/2025).

Sementara itu Manajer Penelitian Canalys, Le Xuan Chiew memperkirakan kalau Apple bakal membangun inventaris baru sebelum kebijakan tarif trump berlaku.

"Dengan fluktuasi yang sedang berlangsung dalam kebijakan tarif, Apple kemungkinan bakal mengalihkan produksi untuk produk AS ke India demi mengurangi risiko di masa depan," ungkapnya.

Sementara itu, China masih menjadi negara utama untuk produksi iPhone yang dikirim ke AS. Tapi Canalys menyatakan kalau produksi iPhone di India mulai meningkat jelang akhir kuartal.

Penjualan produk Apple merosot di China

Apple mengumumkan pendapatan perusahaan sebesar 95,4 miliar Dolar AS atau Rp 1.575 triliun selama kuartal terakhir. Keuntungan ini didorong oleh penjualan iPhone dengan laba sebesar 24,8 miliar Dolar AS (Rp 409,6 triliun) di kuartal tersebut.

Baca Juga: Apple Kalah, Game Fortnite Akhirnya Segera Kembali ke iPhone

Analis dari firma riset CFRA Research, Angelo Zino menyatakan kalau Apple mengalami pertumbuhan kuat di Amerika Serikat dan Jepang. Ia beralasan kalau peningkatan ini terjadi berkat naiknya pesanan untuk mengatasi tarif Trump.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI