Saat itu di beberapa negara, petugas polisi, departemen kepolisian, dan fasilitas penelitian militer serta penelitian senjata mulai mencari opsi senjata yang kurang mematikan.
Beberapa perkembangan awal yang sangat menarik adalah hal-hal seperti pistol yang dapat menembakkan bola berisi air.
Kemudian, ada satu sistem yang sangat baru dan menarik yang pada dasarnya menembakkan bola golf, berdasarkan pengetahuan bahwa ribuan orang telah terkena bola golf dan kurang lebih baik-baik saja.
Dari sanalah mulai muncul ide untuk membuat peluru karet yang semula diklaim lebih aman.
Dan lagi-lagi, tujuannya adalah memiliki senjata yang dapat melukai orang, mendapatkan kepatuhan mereka, tetapi tanpa melukai mereka secara serius.
Apakah Sakit Jika Ditembak dengan Peluru Karet?
Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa peluru karet tidak sepenuhnya terbuat dari karet, melainkan terbuat dari bahan lain seperti baja dan dilapisi karet.
Para penegak hukum menggunakannya untuk membubarkan massa, sekaligus, secara teori, meminimalkan bahaya.
Namun bukan berarti peluru karet ini tidak berbahaya sama sekali.
Baca Juga: Perintah Tembak Peluru Karet Kapolri Viral, Polda Metro Jaya Pilih Bungkam dan Tegaskan Patuh SOP
Peluru karet disebut tidak akan melukai kulit jika ditembakkan dari jarak yang cukup jauh. Namun jika ditembakkan dari jarak dekat dan ke organ vital, maka efeknya akan fatal.
Peluru karet juga dirancang untuk ditembakkan ke bagian tubuh bawah seseorang (seperti paha) di mana kecil kemungkinannya menimbulkan kerusakan.
Hal ini karena di bagian paha terdapat otot dan lemak pelindung.
Jika digunakan seperti ini, peluru karet tidak akan melukai kulit atau meninggalkan luka lebih dari sekadar memar, seperti jika terkena bola cat.
Kontributor : Damai Lestari