usmile Perkenalkan Teknologi Pemutih Gigi Berbasis Enzim di Indonesia

Suara.com - Brand perawatan gigi global usmile, resmi memperkenalkan lini teknologi pemutih gigi terbaru mereka ke pasar ASEAN, termasuk Indonesia.

Bersamaan dengan itu, usmile juga meluncurkan terobosan unik, odol parfum pertama di dunia yang menggabungkan teknologi pemutihan berbasis enzim dan kemampuan menetralisir bau mulut hingga 12 jam.

Michelle, Country Manager usmile Indonesia & Malaysia, mengatakan bahwa inovasi ini didorong oleh kebutuhan masyarakat yang semakin besar terhadap solusi kesehatan gigi yang efektif dan aman.

“Teknologi bagi kami bukan soal kecanggihan semata, tetapi bagaimana inovasi bisa benar-benar membantu masyarakat merawat kesehatan gigi dengan cara yang tepat, aman, dan relevan dengan kebiasaan harian mereka,” ujarnya di Jakarta, Kamis (10/12/2025).

Teknologi 3D Stain-Removal: Pemutihan Gigi Tanpa Merusak Enamel

Salah satu produk unggulan yang diperkenalkan adalah usmile Fresh White Toothpaste, yang mengusung teknologi 3D stain-removal.

Teknologi ini menggunakan enzim natural yang bekerja layaknya smart cleaner untuk menargetkan noda dari kopi, teh, atau makanan pekat tanpa mengikis enamel.

Berdasarkan uji laboratorium internal, produk ini diklaim mampu mencerahkan gigi hingga empat tingkat dengan pemakaian teratur.

Selain itu, kombinasi zinc glycinate dan apple polyphenols berfungsi menetralkan gas sulfur penyebab bau mulut.

Baca Juga: Toshiba Pamerkan Kecanggihan Teknologi Jepang dalam Balutan Estetika Japandi

Produk ini juga diperkaya parfum food-grade buatan ahli aroma Swiss yang diklaim dapat bertahan hingga 12 jam.

“Untuk pertama kalinya di Indonesia, usmile membawa pasta gigi yang mengombinasikan manfaat pemutih gigi dan juga pengharum mulut yang menyegarkan,” jelas Michelle.

Ia menambahkan bahwa produk tersebut tersedia dalam tiga varian, yakni Juicy Grape, Frosted Camellia, dan Green Tea.

Solusi Pemutihan Lebih Intensif dengan Teknologi F-CaP dan HAP

Pada kesempatan yang sama, usmile juga menghadirkan usmile Repair White Toothpaste, yang menyasar konsumen dengan kebutuhan pemutihan lebih mendalam.

Produk ini mengombinasikan teknologi F-CaP dengan hydroxyapatite (HAP), mineral yang dikenal sebagai penyusun alami enamel gigi.

Pendekatan ini memungkinkan pemutihan sekaligus memperkuat enamel di tingkat mikro.

Perbesar

Dengan struktur enamel yang lebih rata, gigi dapat memantulkan cahaya lebih baik dan tampak lebih cerah dalam tujuh hari, berdasarkan hasil uji laboratorium.

Kandungan Triple Natural Enzyme—papain dan lysozyme—membantu mengangkat noda tanpa abrasif, sementara Advanced Stain-Shield Technology mencegah gigi kembali menguning meski rutin mengonsumsi kopi atau teh.

Menurut drg. Aswar Sandi, masalah gigi kuning dan bau mulut masyarakat Indonesia umumnya disebabkan penumpukan plak dan noda ekstrinsik.

“Banyak orang menyikat gigi terlalu cepat atau dengan tekanan berlebihan. Kebiasaan ini justru dapat merusak enamel dan mempercepat perubahan warna gigi menjadi kuning,” katanya.

Ia menegaskan pentingnya pasta gigi yang tidak hanya memutihkan, tetapi juga melindungi enamel sambil menetralkan sumber bau.

Ekosistem Perawatan Gigi Berbasis Teknologi

Untuk mendukung rutinitas perawatan di rumah, usmile memperluas penawarannya melalui ekosistem perawatan mulut lengkap.

Mulai dari sikat gigi elektrik, water flosser, pasta gigi, obat kumur, hingga lini khusus anak.

Seluruhnya dirancang untuk membuat kesehatan gigi lebih mudah dan terjangkau.

Strategi Digital untuk Pasar Indonesia

Perbesar

Pada fase awal peluncuran, usmile memfokuskan distribusi Fresh White Toothpaste melalui berbagai platform e-commerce.

Langkah ini sejalan dengan perilaku belanja milenial dan Gen Z yang semakin mengandalkan kanal digital untuk kebutuhan perawatan diri.

Momentum belanja online akhir tahun juga menjadi faktor penting. Pemerintah menargetkan nilai transaksi Harbolnas 2025 mencapai Rp33–34 triliun.

usmile menilai periode ini sebagai kesempatan strategis untuk memperkenalkan kebiasaan perawatan gigi yang lebih baik.

Menurut Michelle, tujuannya bukan semata menghadirkan produk, tetapi membantu membangun kebiasaan baru yang lebih baik dalam merawat kesehatan gigi.

“Dengan edukasi, teknologi, dan akses digital, kami berharap masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat perawatan gigi yang lebih aman, relevan, dan berkelanjutan,” pungkasnya.