IBF 2020 : Ambisi Bos Telkomsel Bisa Sebesar Gajah, Selincah Merpati

Iwan Supriyatna | Achmad Fauzi
IBF 2020 : Ambisi Bos Telkomsel Bisa Sebesar Gajah, Selincah Merpati
Logo Telkomsel (PT Telkomsel)

Dalam transformasi digital yang dijalankan, Telkomsel memiliki tiga lapisan.

Suara.com - Di era pandemi Covid-19 ini, tantangan perusahaan untuk melakukan transformasi digital semakin menemukan momentumnya. Pasalnya, pandemi Covid-19 menghasilkan fenomena low touch economy. Artinya aktivitas ekonomi yang sangat meminimalkan sentuhan fisik.

Dengan low touch economy, maka konsumen akan semakin terdorong mengadopsi teknologi digital. Bahkan teknologi digital diyakini menjadi senjata dan solusi dalam kondisi low touch economy.

Hal itu pun terlihat dari makin berkembangnya aktivitas masyarakat yang sangat mengandalkan teknologi digital seperti belanja (shopping), belajar (learning), rapat (meeting), hingga berobat (telemedicine).

Dan ke depan, fenomena low touch economy ini diyakini akan menjadi aktivitas keseharian mengingat masyarakat masih khawatir dengan penularan virus corona.

Baca Juga: 28 Tahun Telkomsel Buka Peluang Penguatan Inklusi Ekosistem Digital Indonesia

Kondisi ini tentu saja mendorong perusahaan untuk semakin going digital. Terlebih bagi perusahaan telekomunikasi seperti Telkomsel yang memang sedang bertransformasi menjadi digital telco company. Telkomsel seakan menemukan momentumnya.

"Bahkan harus diakui, Covid-19 mempercepat transformasi digital," ungkap CEO Telkomsel Setyanto Hantoro, dalam acara Indonesia Brand Forum 2020 (IBF 2020) secara live webinar seperti ditulis, Kamis (2/7/2020).

Dalam transformasi digital yang dijalankan, Telkomsel memiliki tiga lapisan. Pertama, digital connectivity. Ini menjadi semacam core of the core. Telkomsel menyediakan konektivitas digital untuk semua segmen masyarakat.

Kedua, digital platform. Menyediakan platform digital yang andal. Dan ketiga, digital services, menyajikan layanan yang berkualitas di atas platform yang dimiliki.

Transformasi digital dalam rangka menjadi telco digital company ini, Setyanto, melanjutkan, menjadi syarat penting bagi Telkomsel untuk memenangkan persaingan. Terlebih di era low touch economy.

Baca Juga: Musim Haji 2023, Telkomsel Hadirkan RoaMAX Haji, Operasikan GraPARI Makkah dan Posko Layanan di Arab Saudi dan Indonesia

Digital menjadi tools untuk berinovasi memanfatkan momentum yang muncul dari perubahan kondisi masyarakat dan perilaku konsumen. Dengan konektivitas luas yang dimiliki, banyaknya platform, dan beragamnya layanan, Setyanto yakin Telkomsel sangat besar.