Sementara itu, Kantor pusat Koperasi Konsumen Osseda Faolala memberi kepercayaan kepada kantor cabangnya di wilayah Nias Selatan 1 untuk mengelola dana dengan jumlah Rp911 juta.
"Adapun penempatan dana itu, seluruhnya disalurkan kepada anggota yang bergerak di sektor UMKM sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati," ujar Irawati Zebua, Kepala Cabang Koperasi Konsumen Osseda Faolala untuk wilayah Nias Selatan 1.
Ia menambahkan, setelah koperasi yang dikelolanya mendapat pinjaman dana dari LPDB-KUMKM, antusiasme masyarakat untuk bergabung menjadi anggota mengalami peningkatan yang signifikan. Saat ini, kata Irawati, jumlah anggota untuk wilayah Nias Selatan 1 sekitar 1.500 orang, dan kemungkinan besar menurutnya akan terus mengalami peningkatan.
Menurut Irawati, salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut adalah karena bunga pinjaman anggota yang lebih kecil. Bila sebelumnya 2%, sekarang menjadi 0,9 %. Ia mengakui, bunga kecil itu baru bisa diterapkan setelah bermitra dengan LPDB-KUMKM.
Senada dengan itu, Suci Hati Saoyiago, yang merupakan salah satu anggota binaan Koperasi Konsumen Osseda Faolala, yang memiliki usaha dibidang menjahit mengatakan, sangat terbantu dengan dana pinjaman berbunga kecil yang disalurkan oleh koperasinya.
Suci yang sudah 3 tahun menjadi anggota koperasi, mengaku mendapat tambahan modal pinjaman sebesar Rp20 juta. Kini ia sudah memiliki usaha tambahan, yakni usaha jual sembako setelah mendapat penambahan modal.
"Sebelumnya, penghasilan saya dari menjahit hanya sekitar Rp2,5 juta/bulan, sekarang bisa bertambah menjadi Rp.4-5 juta/bulan dan dengan bunga yang relatif kecil, saya tidak pernah sekalipun terlambat dalam pengembalian modal" tandas Suci.
Tak jauh berbeda dengan Suci, anggota Produsen Osseda Faolala, yang berada di wilayah Nias Selatan 2, Liami Lase mengaku sangat terbantu dengan modal pinjaman berbunga yang lebih murah dari yang sebelumnya yang diberlakukan koperasinya.
Dengan modal pinjaman sebesar Rp10 juta, Liami dapat memberi tambahan modal usaha suaminya untuk menjalankan usaha dibidang kerajinan tangan dari tanah liat. Ia mengaku, membutuhkan modal yang lumayan besar untuk membeli peralatan pendukung yang harganya lumayan mahal.
Baca Juga: LPDB-KUMKM Ditargetkan Tingkatkan Porsi Pembiayaan ke Sektor Riil 40%