"Kami optimis Jepang memiliki posisi strategis untuk mendukung tema B20, yakni Embracing Collaborative Recovery and Growth, Boosting an Innovative Global Economy dan Forging an Inclusive and Sustainable Future,” ujar Shinta dalam keterangan persnya, Jumat (29/7/2022).
Terkait isu transisi energi dan perubahan iklim, Shinta menganggap terdapat dua legacy B20 Indonesia yang berpotensi besar untuk dilakukan kerjasama investasi.
Pertama, The Carbon Center of Excellence yang menjadi hub untuk perdagangan karbon melalui pusat pengetahuan serta sharing best practices.
Kedua, B20 Wiki, platform yang bertujuan untuk meningkatkan UMKM agar mampu melakukan penetrasi ke rantai pasokan global dan memungkinkan peningkatan kapasitas UMKM untuk masuk ke pasar global.
Shinta memaparkan hasil rekomendasi yang telah disusun B20 Indonesia, menitikberatkan policy recommendation dari tiga Task Force yang erat kaitannya dengan legacy telah dihasilkan B20 Jepang. Yakni Trade and Investment Task Force, Energy, Sustainability, and Climate Task Force dan Digitalization Task Force.
“Perdagangan dan investasi hanya dapat pulih sepenuhnya jika kita mendorong upaya pemulihan dan pertumbuhan secara kolaboratif," ujar Shinta.
Menurut dia sustainability menjadi isu penting yang didorong melalui B20 Indonesia. Salah satunya melalui Energy, Sustainability, and Climate Task Force.
"Kami yakin mampu mendorong peningkatan kerja sama global dalam mempercepat transisi energi dan memastikan penerapan transisi energi yang adil (just), teratur (orderly) dan terjangkau (affordable) antara negara berkembang dan maju,” katanya.
Jepang diyakini akan mampu mendorong percepatan pencapaian transisi energi di Indonesia melalui kerjasama bilateral yang berkontribusi pada sektor energi, dukungan pengembangan kebijakan, pengembangan sumber daya manusia hingga transfer knowledge terkait transisi energi dan teknologi yang digunakan.
Baca Juga: Elon Musk dan Bill Gates Dijadwalkan Hadir B20 Summit di Bali
Sementara itu, terkait Trade and Investment Task Force antara lain merumuskan beberapa rekomendasi kebijakan untuk mendorong perdagangan global yang terbuka, adil dan efisien, serta tata kelola investasi multilateral, termasuk reformasi dari WTO.