Kementan Upayakan Pompanisasi untuk Selamatkan 250 Hektare Sawah di Sulsel

Kamis, 24 Agustus 2023 | 18:57 WIB
Kementan Upayakan Pompanisasi untuk Selamatkan 250 Hektare Sawah di Sulsel
Ilustrasi sawah. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan ) melakukan pengawalan dampak el nino di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Semua upaya dikerahkan, termasuk pompanisasi untuk menyelamatkan 250 hektare lahan sawah yang terancam gagal panen.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sumber air di lahan pertanian sudah dibangun pemerintah, seperti embung, dam parit dan irigasi perpipaan/perpompaan. Sumber air ini dibangun memang untuk mengantisipasi kekeringan.

Strategi pompanisasi dan pipanisasi yang diterapkan Ditjen PSP sebagai langkah mitigasi kekeringan sudah efektif. Dengan begitu, petani tetap bisa bercocok tanam meskipun terancam kekeringan.

“Pompanisasi dan pipanisasi menurut saya adalah program yang sangat efektif karena bisa menanam dengan hasil tiga kali lipat. Sistem ini juga sangat efisien menghemat anggaran negara,” katanya pada Kamis, (24/8/2023).

Selain itu, dia mengatakan, para petani bisa menggunakan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebagai permodalan utama dalam meningkatkan produktivitas budidaya. Menurutnya, petani bisa memperbaiki lahan kering dengan membeli Alsintan maupun mesin pencacah untuk panen.

“Kita harus memperkokoh kekuatan sumber daya manusia (SDM) kita melalui KUR. Kemudian memperkokoh produksi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, Kementan telah melaksanakan banyak program pengembangan bangunan konservasi air, seperti embung, irigasi perpompaan dan perpipaan.

"Di sini ada saluran irigasi Lajaroko mengairi sawah seluas 912 ha. Kondisi saat ini air sangat berkurang sehingga air di saluran tidak dapat menjangkau lahan sawah sekitar 250 ha, sehingga luas tanaman padi ini terancam gagal panen," kata Ali Jamil.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan memprioritaskan dan mengawal pemanfaatan sumber-sumber air sebagai suplesi pada lahan sawah yang terdampak kekeringan.

Baca Juga: Kekeringan Ekstrem di Grobogan Jawa Tengah: Warga Tempuh Jarak 8 Kilometer untuk Dapatkan Air

“Kami segera mengindentifikasi sumber air alternatif yang masih tersedia dan dapat dimanfaatkan melalui perpompaan dan irigasi air tanah dangkal,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI