Badai Belum Usai, Pasca PHK Tokopedia Pakar Khawatirkan Soal Ini

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 21 Juni 2024 | 08:27 WIB
Badai Belum Usai, Pasca PHK Tokopedia Pakar Khawatirkan Soal Ini
Beda tampilan aplikasi TikTok Shop (kanan) dan Tokopedia (kiri). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan Tokopedia baru-baru ini ternyata sudah diprediksi oleh sejumlah pihak. Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (iDiec), Tesar Sandikapura menyebut, keputusan PHK itu sebenarnya tinggal menunggu waktu saja, setelah Tokopedia diakusisi oleh TikTok. 

Dia merasa tak heran setelah PHK ini, yang terjadi selanjutnya yakni penguasaan data hingga pergeseran operasional Tokopedia. 

"Sebenarnya merger Tokopedia dan Tiktok, saya sudah prediksi terjadi seperti ini. Dan ternyata prediksi saya benar. Harusnya dari awal pemerintah melihat merger antara tiktok shop dan tokopedia ini tidak boleh," ujar Tesar di Jakarta yang dikutip, Jumat (21/6/2024).

Dirinya juga mengkhawatirkan adanya praktik monopoli serta duopoli usaha, ketika dua perusahaan digabung atau salah satu perusahaan kemudian mengakuisisi perusahaan lain di sektor yang sama. 

Kemudian, bilang Tesar, PHK di Tokopedia pasti berimbas pada karyawan yang punya posisi lemah di perusahaan. 

"Itu yang saya bingung kemarin kenapa kok mereka diizinkan. Pernah kejadian dulu di Singapura ketika kalau tidak salah Uber mau bangkrut lalu dibeli oleh Grab Singapura dan itu tidak boleh karena mereka satu jenis platform," jelas dia,

Tesar menduga dampak setelah PHK yang perlu diwaspada soal perlindungan data pribadi para pengguna. TikTok yang berinduk pada grup Bytedance, merupakan raksasa teknologi asal China.

Bukan hanya para pengguna atau konsumen Tokopedia saja. Tapi data-data penting seperti perilaku berbelanja konsumen di Tanah Air hingga tren suatu produk, juga bisa dibaca oleh si pengendali perusahaan, dalam hal ini TikTok yang memiliki 75 persen sahamnya di Tokopedia. 

"Datanya akan mereka kuasai, apalagi ini dibilang mereka punya pusat di luar negeri, ini perlu kita siasati. Lalu berikutnya sudah kejadian seperti ini, pemerintah sudah kepalang basah," imbuh dia. 

Baca Juga: Setelah PHK Tokopedia, Pengusaha Pribumi Khawatir UMKM Lokal Kalah Saing dengan Produk Impor

Tesar meminta, semua pihak segera memikirkan langkah ke depan,setelah PHK ini terjadi. Hal-hal yang dikhawatirkan seperti keamanan data (seller-buyer) tidak digunakan demi kepentingan asing. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI