RI Bakal Punya Bioethanol dari Bahan Bakar Nabati

Kamis, 12 Desember 2024 | 06:27 WIB
RI Bakal Punya Bioethanol dari Bahan Bakar Nabati
Ilustrasi. Pengendara melakukan pengisian bahan bakar jenis Pertalite di SPBU Pertamina, Jakarta, Selasa (10/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno menilai positif berbagai upaya PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) dalam mengembangkan bioethanol sebagai bahan bakar nabati (BBN).

Termasuk di antaranya, menurut dia, kerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara, Glenmore, Banyuwangi untuk membangun pabrik bioethanol.

"Karena ada tujuan dari Pertamina untuk menghasilkan biofuel yang merupakan bahan bakar nabati (BBN) yang ramah lingkungan, tentu merupakan langkah penting dan perlu diapresiasi," kata Eddy dikutip Antara, Kamis (12/12/2024).

Langkah penting tersebut, katanya lagi, karena saat ini Indonesia sedang menuju percepatan transisi energi, sehingga memang diperlukan berbagai upaya, termasuk di antaranya melalui pengembangan bioethanol untuk menggantikan energi fosil.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ngamuk, BBM Pertamina Bisa Naik?

"Jadi, pembangunan pabrik ini merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Menurut dia, melalui pengembangan bioethanol, diharapkan bisa meningkatkan kualitas bahan bakar yang ada saat ini, apalagi negara-negara maju, umumnya sudah menerapkan Euro-5.

Oleh karena itu, pengembangan bioethanol merupakan langkah agar Indonesia bisa menghasilkan bahan bakar yang memiliki kualitas lebih ramah lingkungan.

Di sisi lain, Eddy menilai bahwa dukungan pemerintah sangat diperlukan agar program bioethanol bisa mengikuti kesuksesan biodiesel. Terutama, jika ternyata proses produksi bioethanol menghasilkan bahan bakar yang lebih mahal dibandingkan BBM.

"Jika demikian, maka perlu dukungan pemerintah dalam bentuk subsidi atau kompensasi," katanya pula.

Baca Juga: Hanya Pelaksana, Pertamina Angkat Tangan Soal Larangan Ojol Dibatasi Beli BBM Subsidi

Sementara itu CEO PNRE John Anis menyatakan sudah memiliki peta jalan pengembangan bioetanol hingga 2031 untuk mendukung dekarbonisasi di sektor transportasi, sebab, pada 2034, diproyeksikan permintaan biofuel bisa mencapai 51 juta liter.

Terkait hal itu, Pertamina NRE mulai menjalin kerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk membangun pabrik bioethanol di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan kapasitas produksi 30 ribu kiloliter (kl) per tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI