"Pabrik pemurnian tersebut kemungkinan akan segera menghentikan produksi jika situasi ini terus berlanjut," tulis laporan Bloomberg.
Selain masalah keuangan perusahaan induk, penurunan harga nikel global sejak akhir tahun 2022 juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi PT GNI. Penurunan harga ini menyebabkan produksi bijih nikel di Indonesia diperketat selama hampir setahun terakhir.