IHSG Akhirnya Terkoreksi di Akhir Perdagangan Hari Ini, Setelah Lama Nyaman di Zona Hijau

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 24 April 2025 | 16:36 WIB
IHSG Akhirnya Terkoreksi di Akhir Perdagangan Hari Ini, Setelah Lama Nyaman di Zona Hijau
Seorang pengunjung mengambil gambar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terkoreksi setelah mengalami penguatan dari perdagangan pekan kemarin.

Mengutip data RTI Business, IHSG memerah dengan turun 20,89 poin atau naik 0,32 persen menuju ke level 6.613.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 20,39 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp13,26 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,15 juta kali.

Dalam perdagangan hari, sebanyak 327 saham bergerak naik, sedangkan 274 saham mengalami penurunan, dan 203 saham tidak mengalami pergerakan.

Di perdagangan hari ini, beberapa saham yang mengalami kenaikan sebagai penggerak IHSG diantaranya, TNCA, CGAS, BBKP, NICL, MINE WAPI, PPRI, SOLA, CAMP, KJEN, ISAT.

Sementara, saham-saham yang alami jeblok pada perdagangan hari ini diantaranya, NETV, DGNS, CINT, BNGA, MSIN, INDY, DOOH, PANI, ARTO, GEMA

Meleset dari Proyeksi

IHSG) diprediksi bisa kembali melaju naik pada perdagangan Kamis (24/4/2025).

Seperti dikutip dari riset CGS International Sekuritas Indonesia menuturkan, kuatnya perdagangan bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menjadi sentimen positif bagi IHSG.

Baca Juga: 2 Respon Presiden Prabowo Subianto Terhadap Tekanan Pasar Saham

Namun pergerakan IHSG dibayangi, terkoreksinya beberapa harga komoditas seperti emas, minyak mentah dan batu bara, yang berpeluang menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan.

"IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 6.540-6.445 dan resistance 6.730-6.820," kata CGS International Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (24/4/2025).

Sementara, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengungkapkan saham-saham Wall Street ditutup menguat pada Rabu (23/4), didorong oleh harapan meredanya ketegangan dagang antara AS dan China, serta pernyataan Presiden AS Donald Trump yang meredakan kekhawatiran atas independensi The Fed.

Pada perdagangan kemarin, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,07 persen, indeks S&P 500 menguat 1,67 persen, dan Nasdaq Composite meningkat 2,50 persen.

Menurut dia, Optimisme pasar menguat setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa tarif tinggi antara AS dan China tidak berkelanjutan. Selain itu, Trump mengisyaratkan keterbukaannya untuk meredakan ketegangan perdagangan antara dua negara tersebut.

"Di sisi lain, saham Tesla menguat 5,3 persen setelah CEO Elon Musk menyatakan akan mengurangi keterlibatannya dalam urusan pemerintahan guna fokus pada perusahaannya. Saham Boeing naik 6,1 persen usai melaporkan kerugian kuartalan lebih rendah dari perkiraan. Sedangkan, saham General Dynamics melemah 3,3 persen," kata Fanny.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI