Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami teknikal rebound pada perdagangan Jumat, 9 Mei 2025. Hal ini setelah pada hari sebelumnya mencatat penurunan cukup dalam sebesar 1,42 persen.
Tekanan jual asing yang masih tinggi, dengan nilai net sell mencapai sekitar Rp906 miliar, menjadi faktor utama penekan pergerakan indeks.
Namun, adanya sentimen positif dari pasar global, termasuk kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris serta kebijakan terbaru dari The Fed, memberikan ruang pemulihan terbuka bagi IHSG selama mampu bertahan pada level support teknikal yang krusial.
"IHSG hari ini masih berpotensi mengalami teknikal rebound sepanjang mampu bertahan di atas area support 6800,” ujar Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research BNI Sekuritas dalam riset hariannya, Jumat (9/5/2025).
"Level support kunci IHSG berada pada rentang 6.770–6.800, sementara resistance terdekat berada pada area 6.850–6.925. Selama tekanan jual asing mulai mereda dan tidak terjadi penembusan support tersebut, maka potensi pemulihan cukup realistis dalam jangka pendek," sambung dia.
Pasar saham global menunjukkan penguatan signifikan pada perdagangan Kamis, 8 Mei 2025 waktu setempat. Indeks utama di Wall Street ditutup menguat, didorong oleh pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait kerangka awal kesepakatan dagang dengan Inggris.
Dalam pernyataannya, Trump menegaskan bahwa kesepakatan tersebut akan menjadi perjanjian dagang besar pertama sejak AS secara sepihak menerapkan tarif pre-emptive terhadap sejumlah negara pada awal tahun 2025.
"Beberapa negara akan dikenakan tarif jauh lebih tinggi karena mereka memiliki surplus dagang besar," ujar Trump. Ia menambahkan bahwa “detail akhir sedang dirampungkan. Dalam beberapa minggu ke depan semuanya akan final.” Pernyataan ini disambut baik oleh pelaku pasar yang melihatnya sebagai sinyal stabilitas dan arah kebijakan dagang yang lebih jelas.
![Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/02/12081-bursa-efek-ihsg-idx-saham.jpg)
Penguatan di pasar AS tercermin pada indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang naik 0,62%, indeks S&P 500 yang menguat 0,58 persen, serta indeks Nasdaq Composite yang melonjak hingga 1,07 persen. Saham-saham sektor teknologi menjadi pendorong utama, khususnya setelah pemerintah Trump mengumumkan pencabutan sejumlah pembatasan terhadap industri semikonduktor yang diberlakukan di masa pemerintahan sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Tertekan, Kesepakatan Dagang AS-Inggris Picu Kenaikan Wall Street dan Pasar Asia
Saham Alphabet (induk Google) naik hampir 2% setelah perusahaan membantah laporan media mengenai penurunan aktivitas pencarian akibat meningkatnya penggunaan AI di browser Safari.