Properti Sewa Produktif
Properti seperti rumah kontrakan, ruko, atau unit apartemen yang disewakan dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang konsisten.
Di masa krisis, permintaan rumah sewa justru bisa meningkat karena banyak orang beralih ke tempat tinggal yang lebih terjangkau.
Komoditas Strategis Non-Energi
Logam industri seperti nikel, tembaga, dan aluminium semakin relevan di era transisi energi. Berbeda dengan emas, logam ini memiliki peran penting dalam rantai pasok industri, termasuk kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan.
Mata Uang Asing Kuat
Menjaga sebagian dana dalam bentuk mata uang asing kuat seperti Dolar AS (USD) atau Dolar Singapura (SGD) bisa menjadi langkah antisipatif. Saat rupiah terdepresiasi akibat tekanan global, mata uang asing tersebut dapat menjadi bantalan nilai aset.
Alat Produksi Mandiri
Memiliki alat produksi seperti mesin kecil, alat pertanian, atau bahkan printer 3D, bisa menjadi penopang ekonomi mikro di masa sulit. Aset ini bisa digunakan untuk menciptakan barang yang dibutuhkan sendiri atau bahkan dijual kembali ke pasar.
Baca Juga: Alami Krisis Ekonomi, Anak Muda Ini Terjebak Utang Judi Online
Infrastruktur Digital yang Menghasilkan
Di era digital, platform seperti channel YouTube, aplikasi, atau website monetisasi mulai dilirik sebagai aset riil modern. Jika dikelola dengan baik, aset ini mampu menciptakan pendapatan berulang meskipun kondisi ekonomi sedang lemah.
Bisnis Waralaba Kebutuhan Pokok
Bisnis franchise yang menjual kebutuhan dasar seperti makanan pokok, air minum isi ulang, atau sembako, termasuk dalam kategori bisnis yang tetap bisa bertahan bahkan saat daya beli masyarakat menurun. Bisnis model ini juga biasanya memiliki SOP yang jelas dan brand yang sudah dikenal.
Dalam kanal YouTube Jejolok, keseimbangan antara aset riil, penghasil arus kas, dan aset digital merupakan pendekatan yang ideal untuk menghadapi dekade penuh ketidakpastian ini. Tujuannya bukan hanya melindungi daya beli, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan bahkan di tengah badai ekonomi global.
Maylaffayza Adinda Hollaoena