Kemenhub Tambah Jumlah Bandara Internasional Jadi 36, Ini Daftarnya

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 11 Agustus 2025 | 17:21 WIB
Kemenhub Tambah Jumlah Bandara Internasional Jadi 36, Ini Daftarnya
Sejumlah penumpang saat berada di ruang tunggu Bandara Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (7/7/2025) [ANTARA]

Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menetapkan 36 bandara berstatus bandara internasional. Penetapan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025.

Jumlah bandara ini bertambah dari yang sebelumnya hanya 22 bandara yang berstatus internasional. Selain itu, Kemenhub juga menetapkan 3 bandara khusus juga berstatus bandara internasional sesuaiKeputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 38 Tahun 2025.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, menjelaskan penetapan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan penerbangan global. Penetapan bandara internasional ini juga sesuai standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa sebagaimana diatur oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Suasana baru Bandara Soekarno-Hatta selama nataru/Ist
Suasana baru Bandara Soekarno-Hatta selama nataru/Ist

"Status internasional pada bandar udara membawa tanggung jawab yang tidak ringan, setiap bandar udara yang ditetapkan harus memastikan terpenuhinya standar keselamatan, keamanan, dan pelayanan, serta menyiapkan fasilitas imigrasi, bea cukai, dan karantina sebelum dapat melayani penerbangan langsung dari dan ke luar negeri," ujar Lukman dalam keterangan tertulis, Senin (11/8/2025).

Selain itu, tuturnya, penetapan bandara ini juga untuk memastikan pemerataan layanan penerbangan internasional di berbagai wilayah Indonesia.

Adapun berikut, 36 Bandara yang ditetapkan menjadi bandara internasional:

  1. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh
  2. Bandar Udara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
  3. Bandar Udara Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat
  4. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
  5. Bandar Udara Hang Nadim, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau
  6. Bandar Udara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten
  7. Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta
  8. Bandar Udara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat
  9. Bandar Udara Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
  10. Bandar Udara Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur
  11. Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Provinsi Bali
  12. Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat
  13. Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur
  14. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan
  15. Bandar Udara Sam Ratulangi, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara
  16. Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua
  17. Bandar Udara Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur
  18. Bandar Udara S.M. Badaruddin II, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
  19. Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
  20. Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah
  21. Bandar Udara Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan
  22. Bandar Udara Supadio, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat
  23. Bandar Udara Raja Sisingamangaraja XII, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara
  24. Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau
  25. Bandar Udara Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung
  26. Bandar Udara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah
  27. Bandar Udara Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
  28. Bandar Udara Juwata, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara
  29. Bandar Udara El Tari, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur
  30. Bandar Udara Pattimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku
  31. Bandar Udara Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua
  32. Bandar Udara Mopah, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan
  33. Bandar Udara Kediri, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur
  34. Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah
  35. Bandar Udara Domine Eduard Osok, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya
  36. Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

Khusus untuk Bandar Udara Halim Perdanakusuma, penerbangan luar negeri hanya diperuntukkan bagi angkutan udara niaga tidak berjadwal, angkutan udara bukan niaga, serta penerbangan pesawat udara negara Indonesia atau pesawat udara negara asing.

Bagi bandar udara pada angka 23 hingga 36, pemerintah daerah provinsi dan penyelenggara bandar udara diwajibkan melengkapi dokumen persyaratan, termasuk surat pertimbangan dari Menteri Pertahanan, rekomendasi penempatan unit kerja dan personel dari kementerian yang membidangi kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan. Seluruh persyaratan ini harus dipenuhi paling lambat enam bulan sejak keputusan ditetapkan.

Sementara, 3 bandara khusus yang menjadi berstatus internasional diantaranya:

Baca Juga: Bali Bakal Ada Taksi Air, Waktu Tempuh dari Bandara ke Canggu-Kuta Hanya 20 Menit

  1.  Bandar Udara Khusus Sultan Syarief Haroen Setia Negara, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau
  2. Bandar Udara Khusus Weda Bay, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara
  3. Bandar Udara Khusus Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI