-
Microsoft rencana rekrutmen baru tahun depan.
-
Pertumbuhan SDM bergantung pada adopsi dan efisiensi AI.
-
Terjadi setelah PHK massal dan pendapatan naik 12%.
Suara.com - Raksasa teknologi global, Microsoft, mengumumkan rencana strategis yang menandai titik balik penting dalam kebijakan sumber daya manusia (human capital).
Setelah mengalami periode stagnasi dan pemutusan hubungan kerja (layoff) besar-besaran, Microsoft berencana untuk kembali meningkatkan rekrutmen pada tahun mendatang.
CEO Microsoft, Satya Nadella, menjelaskan bahwa pertumbuhan jumlah karyawan di masa depan akan sangat ditentukan oleh tingkat adopsi fitur-fitur Kecerdasan Buatan (AI) di seluruh perusahaan.
Perubahan arah ini terjadi setelah Microsoft mencatatkan dinamika ketenagakerjaan yang signifikan. Jumlah tenaga kerja perusahaan tercatat stagnan di angka 228.000 pada tahun fiskal yang berakhir Juni lalu.
Stagnasi ini diwarnai oleh gelombang efisiensi, termasuk lebih dari 6.000 PHK selama periode tersebut, disusul dengan 9.000 PHK tambahan pada bulan Juli.
Nadella memprediksi bahwa fokus karyawan Microsoft dalam setahun ke depan adalah beradaptasi dan menguasai fitur-fitur AI yang telah terintegrasi dalam alat kerja utama, seperti Microsoft 365 dan GitHub Copilot.
Kedua alat ini dibangun di atas model AI canggih dari Anthropic dan OpenAI.
Nadella melihat adaptasi ini sebagai prasyarat penting. Ia berharap seiring staf menjadi lebih mahir dan produktif berkat penggunaan AI, rekrutmen karyawan baru akan kembali dilanjutkan dengan harapan setiap karyawan baru memiliki tingkat produktivitas yang jauh lebih tinggi.
Konsep ini menunjukkan pergeseran prioritas perusahaan, dari sekadar menambah jumlah SDM menjadi fokus pada peningkatan efisiensi dan kualitas kerja melalui integrasi teknologi AI.
Baca Juga: Lazada Siapkan 5 Teknologi AI Sekaligus Jelang Harbolnas 11.11, Secanggih Apa?
Pergeseran fokus ketenagakerjaan ini sejalan dengan kinerja keuangan Microsoft yang moncer. Perusahaan tersebut melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 12% secara tahunan (year-on-year) dan mencatatkan margin operasi tertinggi sejak tahun 2002.
Keberhasilan finansial ini memberi landasan kuat bagi perusahaan untuk melakukan investasi strategis di bidang AI dan SDM yang kompeten di bidang tersebut.
Keputusan Microsoft ini mencerminkan tren yang juga terjadi di antara raksasa teknologi lain seperti Amazon, di mana perusahaan melakukan penyesuaian terhadap jumlah tenaga kerja mereka di tengah dorongan masif untuk mengintegrasikan AI ke dalam operasional bisnis.
Microsoft menegaskan bahwa mereka akan berhati-hati dan terukur dalam setiap langkah perekrutan, memastikan bahwa pertumbuhan headcount benar-benar didorong oleh kebutuhan untuk memanfaatkan potensi penuh dari kecanggihan AI.