Namun hal itu tidak terjadi di Camp Nou. Sejak bergabung dengan Barcelona, Coutinho pernah mengisi posisi winger kiri yang sebelumnya ditempati Neymar, kemudian Dembele. Akan tetapi kreativitas yang diharapkan dari pemain asal Brasil tidak tercipta.
Di sejumlah pertandingan, Coutinho juga mengisi posisi sebagai gelandang serang untuk mendukung lini terdepan. Namun lagi-lagi, keajaiban yang dibuatnya untuk lini depan Liverpool tidak pernah terlihat di Barcelona.
![Kapten Barcelona, Lionel Messi (tengah) dan Luis Suarez (kiri), merayakan gol yang dicetak Ousmane Dembele ke gawang Real Sociedad dalam laga yang berakhir 2-1, Sabtu (15/9/2018). [AFP/Gabriel Bouys]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/09/16/24686-lionel-messi-luis-suarez-dan-ousmane-dembele.jpg)
Dembele dan Coutinho dinilai gagal mainkan peran Neymar, bagaimana dengan Griezmann?
Ketika memperkuat Atletico Madrid, pelatih Los Colchoneros Diego Simeone memberikan peran kepada Griezmann yang mirip dengan peran yang diberikan, baik Enrique maupun Valverde, kepada Messi. Peran yang membuatnya bisa menjadikan formasi 4-4-2 menjadi 4-3-3 ketika mengurung pertahanan lawan. Peran yang membuatnya bebas mengisi posisi kiri, kanan atau berada dekat dengan mulut gawang.
Agar Griezmann bisa memainkan peran tersebut di atas, yang dibutuhkan hanya satu. Yaitu si kulit bundar. Dimanapun posisinya berada saat menyerang, kanan atau kiri, Griezmann membutuhkan bola untuk bisa membuat perbedaan.
![Antoine Griezmann berebut bola dengan Jordi Alba dan Lionel Messi di laga Barcelona vs Atletico Madrid, 6 April 2019, di Camp Nou. [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/13/39038-antoine-griezmann.jpg)
Tapi yang menjadi pertanyaan, akankah peran itu diberikan kepadanya mengingat Barcelona sudah memiliki Lionel Messi? Atau mungkin Griezmann hanya akan menjadi pelengkap seperti halnya Neymar dalam formasi trisula MSN yang melegenda?
Jawabnya hanya ada di benak sang entrenador, Valverde. Kita tunggu saja aksi Griezmann bersama Barcelona di musim 2019/20.