Infografis
Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yakin Asnawi Mangkualam bisa sukses bersama tim K-League 2, Ansan Greeners FC.
Asnawi saat ini sudah berada di Korea Selatan untuk gabung dengan klub barunya tersebut. Namun, pemain yang sebelumnya memperkuat PSM Makassar itu lebih dahulu menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Setelah itu, Asnawi akan diperkenalkan secara resmi oleh klub dan langsung berlatih bersama pemain Ansan Greeners lainnya.
Shin Tae-yong berharap pihak klub membantu proses adaptasi Asnawi di Ansan Greeners FC.
![Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. [dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/26/71855-shin-tae-yong.jpg)
Jika adaptasi berjalan lancar, mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu optimistis Asnawi bisa memainkan perannya di klub tersebut dengan baik.
"Satu yang saya ingin tekankan ke mereka. Tolong buat Asnawi beradaptasi dengan baik," kata Shin Tae-yong dikutip dari kanal YouTube Sports G, Kamis (4/2/2021).
"Adaptasi adalah yang penting bagi pemain asing. Jika Asnawi berhasil beradaptasi dengan baik, ia tidak berbeda dengan pemain Korea lain."
Shin Tae-yong mengaku sudah bertemu dengan Asnawi dan memberikan wejangan. Ia berpesan kepada eks penggawa Persiba Balikpapan itu untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum berlatih bersama dengan tim.
"Saya bilang kamu harus bisa adaptasi. Saya berbicara sambil minum teh, sambil menasehati agar ia bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk nanti di Korea," jelasnya.
Baca Juga: Di Mata Shin Tae-yong, Asnawi Mangkualam adalah Pemain Istimewa
Juru taktik berusia 51 tahun itu menambahkan, dengan kemampuan saat ini Asnawi pantas bermain di Korea Selatan.
"Maka itu saya rasa kemampuannya berada di level yang layak bermain di Korea. Style permainan Asnawi itu, kalau diibaratkan dengan pemain Korea seperti Choi Hyo-jin (Jeonnam Dragons) atau Choi Chul-soon (Jeonbuk Motors)," ungkapnya.
"Jika berhadapan dengan lawan, ia akan menghancurkannya. Ia kejar lawan. Maka nanti di Korea, ia tidak akan kesulitan bertahan di tim, karena spiritnya berbeda," pungkasnya.
