Beberapa lainnya gagal, seperti proposal akuisisi klub basket NBA San Antonio Spurs, World Rugby, South African Rugby, dan One Tennis yang adalah rencana gabungan WTA dan ATP.
Tindakan CVC mengingatkan orang kepada apa yang disebut "kapitalisme bencana" oleh wartawati sekaligus pengarang dan aktivis Kanada Naomi Klein yang menulis buku menghebohkan “The Shock Doctrine; The Rise of Disaster Capitalism” pada 2007.
Tetapi, kalau Naomi Klein merujukkan “kapitalisme bencana” itu kepada segala hal yang sudah dirancang sebelumnya sampai kemudian modal masuk, maka apa yang dilakukan CVC lebih seperti mereka yang menawarkan pinjaman lewat sms dan whatsapp itu. Kasarnya, lebih sebagai memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Tak ada yang salah dengan CVC, lagi pula mereka melakukannya dalam koridor hukum, apalagi saat ini tak ada makan siang gratis. Semua berimbalan, sampai proyek amal pun bisa tetap menuntut imbalan meski bukan dalam bentuk materi.
Tapi kekritisan seperti dilakukan Bundesliga Jerman memang keniscayaan, terutama guna mencegah pemberi modal tak memasang jerat yang terlalu memberatkan dan tidak meminta konsensi yang terlalu mencekik di kemudian hari.
[Antara]