Pihak Taliban mengklaim segera menjalankan negara demi ekonomi negara tersebut kembali pulih, namun masalah baru muncul.
Dana yang menjadi anggaran negara dan tersimpan di bank telah dibekukan oleh pihak Amerika Serikat, sementara Presiden Asraf Ghani belum diketahui keberadaannya.
Taliban juga mengklaim tidak akan menggunakan sistem demokrasi untuk menjalankan Afghanistan, seperti yang dilakukan Asraf Ghani sebelumnya.
Tentunya masyarkat setempat hanya ingin menjalani kehidupan normal tanpa adanya perselisihan yang menimbulkan banyak korban.
Kontributor: Eko Isdiyanto