Zahra Muzdalifah lahir di Jakarta pada 4 April 2001 silam. Sejak kecil, ia telah menyukai sepak bola dan sempat bergabung dengan sebuah klub sepak bola.
Kecintaannya kepada sepak bola menurun dari sang ayah, sosok pertama yang mengenalkannya pada dunia si kulit bundar.
Karier sepak bolanya dimulai dari SSB Madani Meruya dan SSB Patriot Merah Putih. Lalu, pada 2012 Zahra bergabung dengan ASIOP Football Academy yang membuat bakatnya kian terasah.
Saat usianya baru 12 tahun, Zahra diberi kepercayaan oleh ASIOP untuk mengikuti kompetisi sepak bola di Norwegia saat itu.
![Pesepakbola Timnas Wanita Indonesia, Sabreena Dressler (kanan) dan Zahra Muzdalifah. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/18/89448-sabreena-dressler-zahra-muzdalifah-timnas-wanita-indonesia.jpg)
Selain itu, ia tercatat juga pernah bermain untuk tim Ngapak FC dan Jakarta 69 sebelum dipinang Persija Jakarta untuk membela Persija Putri.
Di Persija Putri, ia pun menyandang ban kapten. Berkat performanya tersebut, Zahra pun mendapat panggilan membela Timnas wanita Indonesia di ajang Asian Games pada 2018 di mana ia menjabat sebagai kapten tim pula.
Sederet prestasi telah diukir Zahra di sepak bola, terutama saat masih menimba ilmu. Di level akademi, ia membawa ASIOP Apacinti menjadi juara di ajang Norway Cup di Norwegia.
Di kategori futsal, Zahra pernah menjadi top skor Liga Futsal Nusantara 2016 regional Jakarta. Ketajamannya juga terlihat saat membela Timnas Indonesia.
Di Asian Games 2018, Zahra mencetak 2 gol dalam kemenangan 6-0 Indonesia atas Maladewa. Bahkan, ia juga mampu mencetak gol saat Drupadi AIA Indonesia di final AIA Championship 2019 di markas Tottenham Hotspur.
Baca Juga: PSG Vs Manchester City, Guardiola: Mudah-mudahan Messi Main
Di partai final, tim milik Zahra berhasil mengalahkan wakil Tiongkok, The Strikers dengan skor 2-1 di mana ia mencetak 1 gol di laga tersebut.