Jet Lag, Tantangan Terbesar Egy Maulana Vikri Jelang Leg 2 Semifinal Piala AFF 2020

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 25 Desember 2021 | 18:20 WIB
Jet Lag, Tantangan Terbesar Egy Maulana Vikri Jelang Leg 2 Semifinal Piala AFF 2020
Egy Maulana Vikri saat berlatih bersama Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2020 (dok. PSSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perlu diingat pula, saat ini, Slovakia tengah menikmati musim dingin yang bersalju, sementara Singapura memiliki iklim tropis yang hangat.

Egy pun praktis hanya memiliki waktu penuh dua hari untuk membiasakan dirinya dengan situasi Singapura, sebelum berlaga pada Sabtu (25/12/2021).

Dalam tulisan "Pengaruh Jet Lag dan Cara Mengatasi -- Tinjauan Fisiologi" (2005), dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Tri Prabowo menjelaskan bahwa tidak ada ukuran baku berapa lama seorang atlet bisa mengatasi kendala tidur pascapenerbangan panjang.

Namun, jika diperkirakan, pemulihan akan berlangsung 92 menit per hari jika penerbangan dilakukan ke arah barat, sementara kalau ke timur, pemulihan berjalan 57 menit per hari.

"Untuk mengasi jet lag ini dibutuhkan beberapa hal mulai dari pre-adaptasi, pemilihan menu makanan, fototerapi (terapi cahaya-red) dan pemberian obat-obat-obatan. Walaupun begitu, motivasi atlet juga berperan untuk meringankan gejala dan kecepatan adaptasi," tulis Tri.

Dampak dari jet lag ini sendiri sangat serius bagi seorang atlet. Di samping sulit tidur, mereka akan sering diselimuti kelelahan, kurang konsentrasi, sulit mewaspadai situasi, gangguan pencernaan yang berujung pada turunnya performa baik dalam latihan maupun pertandingan.

Jika tetap beraktivitas dalam kondisi jet lag belum tertangani sempurna, sang pemain sangat rawan cedera.

Sello Motaung, personel tim medis FIFA (FIFA Medical Officer) dan dosen paruh waktu di Universitas Witwatersrand - Centre for Exercise Science and Sports Medicine, menyebut bahwa kerja sama antarpihak dalam tim sangat menentukan keberhasilan pengembalian kondisi pesepak bola yang tengah jet lag dengan segera.

Dalam "Travelling With Football Teams" (2010), Motaung menekankan bahwa pemberian nutrisi, cairan yang disesuaikan dengan intensitas latihan, program pemulihan, hari pertandingan dan cuaca harus diperhatikan oleh staf medis tim. Dan, yang tak kalah pentingnya yaitu mengatur waktu sang pemain untuk keluar ruangan dan mendapatkan sinar matahari.

Baca Juga: Piala AFF Harus Gunakan VAR, Ini Alasannya

Untuk kasus Egy, yang terbang ke arah timur dengan beda waktu tujuh jam, Motaung menyarankan saat terbaik untuk mendapatkan cahaya surya adalah pada pukul 11.00-17.00 waktu setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI