Ketika itu, Ighalo dikabarkan telah menghabiskan dana sebesar 500 juta naira atau 1 juta pounds. Angka ini setara dengan Rp 19 miliar rupiah.
Dana itu dihabiskan untuk membangun panti asuhan yang mampu menampung sekitar 30 hingga 40 anak yatim di Ajegunle.
Panti asuhan itu merawat beberapa balita dan memiliki komitmen untuk membesarkan mereka hingga berusia 18 tahun.
Selain memberikan jaminan hidup, panti asuhan yang dibangun Ighalo juga memberikan jaminan pendidikan bagi penghuninya.
“Saya berharap, kehidupan akan berubah secara positif. Maksud dan tujuan dari panti asuhan ini agar terpenuhi mimpi anak-anak tersebut,” ujar Ighalo.
“Keluarga saya tetap nomor satu. Setiap bulan saya mengirim uang ke rumah, untuk mereka. Namun saya juga mengirim sumbangan kepada masyarakat yang kurang beruntung karena saya berasal dari kemiskinan,” lanjutnya.
[Muh Adif Setiawan]