Striker Pribumi Mulai Tergerus, Tak Ada 'Sang Top Skor' Terus Menerus

Irwan Febri Rialdi Suara.Com
Rabu, 23 Februari 2022 | 21:15 WIB
Striker Pribumi Mulai Tergerus, Tak Ada 'Sang Top Skor' Terus Menerus
Pemain Arema Dedik Setiawan menguasai bola saat melawan PSIS Semarang [Foto: Media Officer Arema FC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, perlu diingat bahwa pemain asing bukan baru ada selama beberapa tahun terakhir. Sejak 1980-an hingga ada aturan resmi di Liga Indonesia (Ligina) 1994, pemain asing sudah ada di kompetisi di Tanah Air.

Ditarik lebih dekat di era ISL (Indonesia Super League) yang pertama kali dihelat pada 2008, pemain juru gedor lokal masih menunjukkan perlawan dan adu kualitas dengan bomber asing.

Hingga sebelum adanya dualisme kompetisi, Boaz Solossa mampu bersaing dengan dua kali menyabet gelar top skor. Kemudian pada ISL 2013, ia kembali memenangkan penghargaan gol terbanyak itu.

Ini menjadi bukti bahwa masa itu, Indonesia masih memiliki striker yang mampu bersaing di kompetisinya sendiri. Sehingga, seharusnya striker pribumi saat ini, setidak memiliki ambisi yang sama untuk tidak 'mengalah' begitu saja.

Efek Negatif untuk Timnas Indonesia

Pemain Timnas Indonesia Ezra Walian berebut bola dengan pemain Singapura Irfan Fandi di leg kedua semifinal Piala AFF 2020 yang digelar di Stadion Nasional, Sabtu (25/12/2021). [dok.PSSI]
Pemain Timnas Indonesia Ezra Walian berebut bola dengan pemain Singapura Irfan Fandi di leg kedua semifinal Piala AFF 2020 yang digelar di Stadion Nasional, Sabtu (25/12/2021). [dok.PSSI]

Minimnya menit bermain dan gagalnya bersaing gol di Liga 1 membuat tim nasional turut terkena dampaknya. Piala AFF 2020 menjadi bukti. Ada empat striker, tetapi bukan pilihan utama di klub.

Dedik Setiawan dan Kushedya Hari Yudo kalah saing dengan Carlos Fortes di Arema FC. Hanis Saghara menjadi pelatis Ciro Alves. Bahkan, Ezra Walian yang berstatus pemain naturalisasi juga minim menit bermain di Persib Bandung.

Alhasil, keempat pemain itu tidak bisa berkontribusi maksimal untuk Timnas Indonesia. Hanya Ezra Walian yang mampu mencetak dua gol, sementara ketiga nama lainnya nihil.

Majalnya keempat pemain itu bukan karena tidak berkualitas, tetapi memang jarang terlatih di kompetisi. Perlu diingat, pisau tajam pun bisa tumpul jika tak diasah dan jarang dipakai.

Baca Juga: Daftar 7 Pemain Top Skor Liga Champions Musim 2021-2022, Ada Idolamu?

Apa solusinya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI