Permasalahan tak berhenti sampai di situ. Henry masih harus berjuang mendapatkan tempat utama Barcelona di bawah komando Frank Rijkard.
Melawan nama-nama besar di Blaugrana seperti Ronaldinho, Samuel Eto'o dan bintang besar Camp Nou yang saat itu masih dalam 'pertumbuhan', Lionel Messi, semuanya tak berjalan mudah bagi Henry.
Keadaan itu diakui Henry membuat kesehatan mentalnya terganggu. Ia bahkan harus selalu berhobong kepada rekan setim soal kondisinya yang sebenarnya.
"Saat itu berbicara soal kesehatan mental jauh lebih sulit, benar-benar tabu. Bahkan di dalam grup," ujar Henry.
"Anda masuk ke ruang ganti, mereka bertanya; 'Apakah kamu baik-baik saja?' Saya menjawab; 'Ya'. Bahkan jika semuanya tidak berjalan dengan baik."
"Apakah kamu tidur dengan nyenyak? Saya jawab ya, meskipun tidak. Apa kamu menderita? Saya jawab tidak, bahkan jika Anda memang menderita." tukasnya.