Aset Dibekukan Termasuk Kartu Kredit, Chelsea Dapat Pemasukan dari Mana?

Irwan Febri Rialdi Suara.Com
Minggu, 13 Maret 2022 | 12:00 WIB
Aset Dibekukan Termasuk Kartu Kredit, Chelsea Dapat Pemasukan dari Mana?
Manajer Chelsea asal Jerman, Thomas Tuchel bertepuk tangan saat ia merayakan kemenangan timnya di akhir pertandingan pekan ke-30 Liga Inggris antara Norwich vs Chelsea di Stadion Carrow Road di Norwich, Inggris timur, pada Jumat (11/3/2022) dini hari WIB. Glyn KIRK / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juara bertahan Liga Champions, Chelsea sedang dalam kondisi benar-benar baik setelah tak bisa beli bensin untuk bus karena kartu kredit dibekukan.

Krisis yang dihadapi Chelsea saat ini tak lepas dari sanksi pemerintah Inggris terhadap Roman Abramovich selaku oligarki Rusia yang pro Vladimir Putin.

Chelsea secara tak langsung dimiskinkan oleh pemerintah Inggris, terbaru klub tak bisa membeli bensin untuk bus mereka setelah kartu kredit mereka dibekukan.

Guna menghidupi pekerja klub, Chelsea hanya boleh menerima pemasukan dari hasil penjualan makanan dan minuman di sekitaran Stadion Stamford Bridge.

Bahkan untuk menjual tiket dan merchandise pun dilarang, buntut dari adanya sanksi pemerintah Inggris yang dijatuhkan kepada Roman Abramovich.

Alasan sanksi tersebut dikarenakan adanya invasi Rusia ke Ukraina, Inggris memang terkenal sebagai salah satu negara yang mengecam keras keputusan Putin.

Sementara Abramovich menjadi salah satu dari tujuh pebisnis kaya raya asal Rusia yang memiliki hubungan spesial dengan Kremlin.

"Pemerintah Inggris telah memberikan sanksi kepada oligarki Rusia, Roman Abramovich. Membekukan asetnya termasuk klub sepak bola Premier League, Chelsea," tulis CNN International.

"Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, Pemerintah Inggris mengatakan, Abramovich telah dibekukan asetnya, larangan transaksi dengan individu dan bisnis di Inggris.

Baca Juga: Chelsea Tak Bisa Beli Bensin untuk Bus Usai Kartu Kredit Dibekukan

"Larangan perjalanan, serta sanksi transportasi yang diterapkan." imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI