Kisah Akmal Marhali, dari CEO Tangerang Wolves Jadi Pengamat Sepak Bola

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 18 Maret 2022 | 08:25 WIB
Kisah Akmal Marhali, dari CEO Tangerang Wolves Jadi Pengamat Sepak Bola
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali (kanan) bersama Isa Bajaj. [@akmalmarhali/Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kekuatan Awal Tangerang Wolves

Pada awalnya, Tangerang Wolves menunjuk pelatih asal Brasil, Paulo Camargo, sebagai arsiteknya. Paulo merupakan nama yang cukup mentereng saat itu.

Selain itu, Tangerang Wolves juga diperkuat lima pemain asing dan dua pemain keturunan atau naturalisasi.

Hal ini sesuai dengan regulasi LPI saat itu yang mengizinkan setiap klub untuk menggunakan pemain asing yang memiliki keturunan atau orang tua Indonesia.

Ketika itu, mereka diperkuat tiga pemain asal Brasil, yakni Wallace Rodrigues da Silva, Luis Feitoza, dan Victor Hugo, sedangkan dua pemain asal Korea Selatan yakni Ku Hyung-hyun dan Park Chan-yong.

Adapun dua pemain keturunan Indonesia-Belanda yang memperkuat Tangerang Wolves ialah Regilio Jacobs dan Jordy de Kat.

Tersungkur di Papan Bawah

Namun, pencapaian Tangerang Wolves di Liga Primer Indonesia 2011 tak cukup impresif. Sebab, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan dari 18 pertandingan.

Sementara itu, lima laga lainnya berakhir imbang dan 11 sisanya berujung kekalahan. Hasil ini menempatkan Tangerang Wolves di peringkat ke-18 klasemen akhir LPI 2011.

Baca Juga: 3 Alasan Persebaya Surabaya Bisa Jegal Bali United Juara BRI Liga 1 2021/22

Dengan posisi itu, anak asuh Paulo Camargo hanya berada satu strip di atas Cenderawasih Papua yang berstatus sebagai juru kunci klasemen akhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI