Sebelum berkaier sebagai manajer, Ten Hag lebih dulu memulai karier sebagai pesepak bola meskipun tidak terlalu mentereng dan dikenal banyak orang.
Ia hanya bermain di klub-klub Belanda dan belum pernah merasakan kompetisi Eropa lainnya, beberapa klub yang pernah dibelanya seperti FC Twente, RKC Waalwijk hingga Utrecht.
Ten Hag memutuskan pensiun sebagai pesepak bola profesional di tahun 2002, namun ia tetap melanjutkan karier di olahraga ini dan menjajaki hal baru sebagai pelatih.
Pada 2012 namanya mulai diperbincangkan saat menukangi Go Ahead Eagles, saat itu ia sukses membawa tim ini promosi dari Divisi Kedua Liga Belanda ke Eredivisie.
Kemunculannya tercium sampai raksasa klub Jerman, Bayern Muenchen yang akhirnya merekrut Ten Hag di tahun 2013 bersamaan dengan datangnya Pep Guardiola.
Sementara mantan pelatih Barcelona itu menangani tim utama Muenchen, Erik dengan pekerjaan barunya menukangi Bayern Muenchen II.
Di momen inilah Ten Hag belajar banyak dari Guardiola, baginya manajer asal Spanyol itu merupakan seorang guru yang dianggap memiliki filosofi sepak bola sensasional.
"Saya belajar banyak dari Guardiola. Filosofinya sensasional. Selama di Barcelona, Muenchen, dan sekarang di Manchester City," ucap Erik ten Hag.
"Ia menerapkan gaya menyerang dan atraktif sehingga membuatnya meraih banyak kemenangan." imbuhnya.
Baca Juga: Bagikan Potret Perdana Bareng Putrinya yang Baru Lahir, Cristiano Ronaldo: Mensyukuri Hidup
Pelajaran yang dipetik Ten Hag dari Guardiola sukses membawanya meraih gelar Regionaliga musim 2013-2014 bersama Bayern Muenchen II.