Meski Indonesia gagal menang dan gagal mencetak gol, hadirnya Lilipaly membuat opsi dan kreativitas permainan semakin variatif.
Lilipaly juga bisa bermain di berbagai posisi di lini depan, mulai dari winger, penyerang lubang, gelandang serang, hingga penyerang tengah.
Meski tidak mencetak gol saat melawan Kuwait, Lilipaly bisa menjadi pengatur serangan karena mampu memegang bola lebih lama dan menciptakan peluang untuk kawannya.
2. Disiplin Pressing
Salah satu kunci sukses Timnas Indonesia mengalahkan Kuwait adalah pressing ketat yang dilakukan dari lini depan. Lilipaly menjalankan tugas ini dengan baik.
Lilipaly tak hanya asal melakukan pressing tetapi mampu menutup ruang kosong sehingga bisa merusak permainan yang coba dibangun oleh lawan.
3. Tak Egois
Ini jadi bukti bahwa Lilipaly merupakan pemain berpengalaman dan dewasa. Dia tidak egois ketika mendapatkan peluang di depan gawang.
Jika dirasa posisinya tidak terlalu menguntungkan, Lilipaly mengerti harus membagi bola ke rekannya untuk mendapat peluang lebih baik mencetak gol.
Momen ini beberapa kali terjadi di laga melawan Kuwait sehingga akan sangat penting memiliki Lilipaly sepanjang laga saat menghadapi Yordania.
[Aditia Rizki]