Suara.com - Federasi Sepak bola Malaysia, FAM, saat ini tengah meradang setelah beberapa calon pemain naturalirasi meminta gaji fantastis.
Sebagaimana diketahui, naturalisasi pemain adalah merupakan hal lumrah dalam sepak bola, khususnya bagi negara-negara yang tengah berupaya meningkatkan kualitas tim nasional.
Indonesia adalah salah satunya. Indonesia melakukan naturalisasi dalam satu dekade terakhir. Tercatat sejumlah pemain saat ini sudah dinaturalisasi.
![Timnas Malaysia U-19 juara Piala AFF U-19 2022. [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/15/54817-timnas-malaysia-u-19.jpg)
Tak hanya pemain yang punya darah keturunan saja, pemain asing yang berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia pun juga dinaturalisasi asal sudah memenuhi syarat.
Hal serupa juga berlaku di negara tetangga, Malaysia. Sama seperti Indonesia, Negeri Jiran juga menggalakkan proses naturalisasi untuk para pemain keturunan dan para pemain asing.
Biasanya, para pemain keturunan yang dinaturalisasi adalah pemain keturunan yang berkarier di Eropa seperti Dion Cools
Di sisi lain, ada pula para pemain asing yang dinaturalisasi Malaysia karena bermain di kompetisi dalam negeri seperti Mohamadou Sumareh dan Guillherme de Paula.
Belakangan, Malaysia berencana melakukan naturalisasi lagi. Kali ini naturalisasi dilakukan terhadap pemain keturunan yang bermain di Eropa.
Sayangnya, naturalisasi tersebut tak berjalan mulus. Sebab, para pemain keturunan itu disebut meminta bayaran tinggi jika dinaturalisasi Malaysia.
Baca Juga: Skuad Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 dan Jadwal Lengkap
Dilaporkan ada dua pemain keturunan yang meminta bayaran tinggi ke Malaysia jika dinaturalisasi. Kedua pemain itu adalah Nooa Laine dan Jaami Qureshi.