Antonio Matheus Lahoz merupakan wasit asal Spanyol yang lahir di Valencia pada 12 Maret 1977. Ia dikenal sebagai wasit yang cerewet dan aneh oleh para pemain dan pelatih.
Sebelum menjadi wasit, Lahoz dulunya adalah guru pendidikan jasmani. Namun dorongan dari sang kakak membuatnya kemudian terjun ke dunia wasit.
Terhitung sejak 2008, Lahoz mulai bekerja sebagai wasit di kompetisi kasta teratas Spanyol, yakni La Liga dan berhasil menjadi salah satu wasit terbaik di negeri Matador.
Tiga tahun berselang atau pada 2011, Lahoz mulai merambah dunia internasional dengan memimpin sederet laga persahabatan yang digelar FIFA.
Diketahui, kiprahnya di kompetisi resmi FIFA yakni Kualifikasi Piala Dunia 2014. Karena pengalamannya itu, ia kemudian memimpin laga-laga di Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Dunia 2018.
Setelah mengenyam banyak pengalaman di level teratas, UEFA pun memberikannya tugas untuk memimpin pertandingan final Liga Champions 2020/2021 antara Manchester City vs Chelsea.
Di final tersebut, Lahoz menjadi perbincangan karena tangis yang dikeluarkannya pasca memimpin laga yang dimenangkan Chelsea dengan skor 1-0 tersebut.
Tangis tersebut sendiri lahir karena keberhasilannya menjadi wasit di laga sekelas final Liga Champions yang menjadi pencapaian terbaik dalam kariernya.
“Sejujurya, saya tak pernah membayangkan, suatu hari, saya akan memimpin final Liga Champions,” ujar Lahoz kepada UEFA dilansir dari Daily Star.
Baca Juga: 5 Kunci Sukses Maroko ke Semifinal Piala Dunia 2022, Doa Ibu Nomor Satu
“Menjadi wasit adalah kebahagiaan bagi saya, dan saya pikir kuncinya menjadi wasit adalah menjadi diri Anda sendiri,” lanjutnya.